Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produksi Veneer pada CV. Plywood Indonesia di Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember

Abstract

Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar kayu bulat dunia, namun bukan sebagai negara pengekspor terbesar kayu olahan. dalam periode tahun 2015 – 2019 misalnya, kayu bulat jenis Akasia merupakan jenis kayu bulat yang terbesar produksinya di Sumatera, yaitu dengan share produksi mencapai 77,2% per tahun. Meranti merupakan jenis kayu bulat yang terbesar produksinya di Kalimantan, yaitu dengan share produksi mencapai 37,6% per tahun. Adapun di Jawa produksi kayu bulat terbesar berasal dari jenis kayu Sengon, dengan share produksi mencapai 61,2% per tahun. Indonesia mengolah kayu bulat menjadi banyak jenis olahan mulai dari: (a) chips dan partikel, (b) bubur kayu, (c) kayu lapis, (d) veneer, (e) papan serat, (f) moulding, (g) papan partikel, (h) furniture kayu. Pada tahun 2019 misalnya, jenis produk kayu lahan di Indonesia yang paling besar adalah chips dan partikel. Produksi chips dan partikel mencapai angka 29,7 juta m3 , dengan nilai kontribusi terhadap total produk kayu olahan Indonesia mencapai angka 62,60%. Adapun jenis produk kayu olahan tersedikit adalah furniture kayu, yaitu hanya mencapai angka 30,15 ribu m3 , dengan nilai kontribusi terhadap total produk kayu olahan Indonesia hanya mencapai angka 0,06% saja. Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah penghasil produksi kayu Sengon terbesar di Pulau Jawa. Pada tahun 2016 misalnya, tercatat luas areal penanaman pohon Sengon mencapai 803.739.84 hektar, dengan jumlah produksi kayu bulat mencapai angka 1,48 juta m3 . Kontribusi produksi kayu bulat Sengon Provinsi Jawa Timur mencapai angka 60,16 % dari total produksi kayu bulat Sengon di Pulau Jawa, sehingga menempatkan Provinsi Jawa Timur pada urutan rangking ke-1 dalam share produksi kayu bulat Sengon di Pulau Jawa. Produksi kayu Sengon Kabupaten Jember menduduki peringkat ke-5 dalam kontribusinya terhadap total produksi kayu Sengon di Provinsi Jawa Timur.