Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/12562
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorIRYONO-
dc.date.accessioned2013-12-24T07:26:22Z-
dc.date.available2013-12-24T07:26:22Z-
dc.date.issued2013-12-24-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/12562-
dc.description.abstractTanaman kakao membutuhkan curah hujan yang cukup dan merata sepanjang tahunnya untuk dapat berproduksi dengan baik. Perubahan iklim global (global climate change) telah banyak mempengaruhi kondisi iklim di Indonesia dan mengakibatkan sebagian wilayah berada pada kondisi kekeringan. Klon kakao yang dapat hidup dan beradaptasi pada lingkungan yang kering masih sangat terbatas sehingga diperlukan usaha untuk mencari klon-klon kakao yang tahan terhadap kondisi kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa bibit kakao terhadap stress kekeringan, mencari tingkat pemberian air yang paling efisien untuk pertumbuhan bibit kakao dan mencari media terbaik yang memberikan tingkat water holding capacity tertinggi yang menunjang pertumbuhan tanaman. Percobaan dilakukan dengan menggunakan pola faktorial yang terdiri atas 3 faktor yaitu bahan tanam (K), tingkat kekeringan (L) dan jenis media tanam (M). Bahan tanam terdiri dari 3 klon yaitu TSH 858 (K1), ICS 60 (K2) dan GC 7 (K3). Tingkat kekeringan terdiri dari 5 taraf yaitu 100% kapasitas lapang (L0), 80% kapasitas lapang (L1), 60% kapasitas lapang (L2), 40% kapasitas lapang (L3) dan 20% kapasitas lapang (L4). Sedangkan jenis media (M) terdiri dari 3 macam yaitu campuran dari tanah, pasir dan serbuk serabut kelapa, campuran dari tanah, pasir dan pupuk kandang serta campuran dari tanah, pasir dan arang sekam yang masing-masing campuran mempunyai perbandingan 2:1:1. Parameter yang diamati meliputi parameter tajuk dan akar tanaman. Parameter tersebut antara lain adalah tinggi tanaman (cm), diameter batang (mm), jumlah daun (helai), ketebalan daun (mm), luas daun (cm2), jumlah cabang akar (buah), panjang akar utama (cm), berat segar (g), bobot kering tanaman (g), kandungan N total pada daun (%), jumlah stomata yang membuka (mm2), kandungan air relatif (KAR)(%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan tanam dari klon ICS 60 mempunyai respon ketahanan yang paling baik terhadap stress kekeringan. Pemberian air dengan 80% dari kapasitas lapangnya memberikan tingkat efisiensi yang paling baik dimana tingkat pertumbuhan tanaman masih belum terganggu. Pemberian air 60% dari kapasitas lapang mulai menimbulkan gangguan pertumbuhan yang serius. Sedangkan pemberian air 40% dari kapasitas lapang sudah menimbulkan kematian yaitu pada pengamatan minggu ke-12. Media dari campuran tanah, pasir dan arang sekam dengan perbandingan 2:1:1 mempunyai kemampuan mengikat air (water holding capacity) yang paling tinggi sehingga mampu memberikan pertumbuhan bibit kakao yang paling baik. Hasil interaksi dua faktor sangat nyata antara bahan tanam (K) dengan jenis media hanya pada parameter berat kering tajuk. Interaksi sangat nyata antara kadar lengas tanah (L) dengan jenis media (M) terjadi pada parameter berat segar tajuk. Interaksi nyata terjadi antara bahan tanam (K) dengan lengas tanah (L) pada parameter luas daun dan berat kering tajuk. Interaksi antara lengas tanah (L) dengan jenis media (M) nyata pada parameter luas daun, berat kering tajukdan berat segar akar. Interaksi tiga faktor tidak nyata pada semua parameter yang diamati.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectUji Ketahanan, Stress Kekeringan, Klon Kakao, Pembibitanen_US
dc.titleUJI KETAHANAN STRESS KEKERINGAN BEBERAPA KLON KAKAO PADA BERBAGAI JENIS MEDIA PADA PEMBIBITANen_US
dc.typeOtheren_US
Appears in Collections:MT-Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
IRYONO, S.P..pdf81.47 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.