Hubungan Dukungan Sosial Keluarga dengan Kepatuhan Diet Klien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Bangsalsari Kabupaten Jember

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi permasalahan kesehatan dunia maupun Indonesia dan salah satu area prioritas pelaksanaan Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Salah satu masalah tingginya angka hipertensi adalah kurangnya kepatuhan klien dalam menjalankan diet hipertensi. Perilaku kepatuhan dapat ditingkatkan dengan melibatkan keluarga dalam melaksanakan rutinitas yang membantu klien hipertensi. Peran keluarga yang dimaksud seperti memberikan dukungan sosial (Instrumental, Informasional, Penilaian, dan Emosional) agar klien semangat dan mampu menjalankan praktik diet. Dalam teori Friedman (1998) bahwasannya dukungan sosial yang terjalin baik di keluarga dapat dirasakan dengan adanya kedekatan, saling mendukung, sehingga dapat meningkatkan kualitas kesehatan yang lebih baik dalam keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan diet klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Bangsalsari Kabupaten Jember. Desain penelitian yang digunakan yaitu crosssectional. Dalam penelitian ini terdapat empat pengukuran yaitu dengan menggunakan kuesioner sosiodemografi, dukungan sosial keluarga yang diukur menggunakan Perceived Social Support-Family (PSS-FA), kepatuhan diet menggunakan kuesioner kepatuhan diet, serta pengukuran tekanan darah dengan Digital Sphygmomanometer. Sampel penelitian berjumlah 191 klien hipertensi wilayah kerja Puskesmas Bangsalsari Kabupaten Jember. Teknik penelitian dengan menggunakan probability sampling yaitu stratified random sampling. Analisis penelitian ini menggunakan uji statistik Mann-Whitney. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa usia responden rata-rata 53 tahun, dengan mayoritas berjenis kelamin perempuan (82,7%), tingkat pendidikan responden lebih banyak tidak sekolah (43,5%), untuk pekerjaan mayoritas responden sebagai petani (44%). Indeks Massa Tubuh (IMT) responden dalam kategori gemuk (51,3%). Lama mengalami hipertensi >6 bulan. Tekanan darah sistolik rata-rata 153mmHg sedangkan diastolik 89 mmHg. Pada kebiasaan merokok, konsumsi garam, mayoritas responden banyak tidak memiliki kebiasaan merokok (84,3%) mengkonsumsi garam <1 sdt (79,1%). Hasil uji One Sample Kolmogorov-Smirnor Test didapatkan setiap indikator dengan hasil p-value <0,05. Berdasarkan hasil penelitian dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan diet klien hipertensi menunjukkan hasil uji Mann-Whitney diperoleh nilai (p-value = 0,000). Hasil tersebut menunjukkan terdapat perbedaan pada dukungan sosial keluarga dengan kepatuhan diet klien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Bangsalsari Kabupaten Jember. Perilaku seseorang dalam melaksanakan kepatuhan dipengaruhi oleh dukungan untuk bertindak merubah gaya hidup klien hipertensi dengan dukungan sosial keluarga yang tinggi, sehingga akan meningkatkan kepatuhan praktik diet yang dijalankan. Berdasarkan hasil pemaparan diharapkan dukungan sosial keluarga dan kepatuhan diet klien hipertensi dapat meningkat, sedangkan pada dukungan sosial keluarga yang kurang maksimal diharapkan untuk meningkatkan peran fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan terlibat dalam praktik gaya hidup salah satunya adalah praktik diet keluarga. Serta diharapkan juga kepada perawat memberikan kegiatan sosial seperti mengadaan diskusi dan penyuluhan untuk menciptakan sosialisasi yang baik antar sesama.