Efektivitas Ekstrak Edamame (Glycine Max L. Merrill) Sebagai Pembersih Gigi Tiruan Resin Akrilik Heat Cured dengan Kajian Toksisitas secara In Vitro

Abstract

Pembersih gigi tiruan yang digunakan dalam waktu yang lama akan menghasilkan residu yang dapat menyerap ke dalam resin akrilik yang bersifat hidrofilik sehingga menyebabkan molekul pembersih gigi tiruan dapat masuk melalui mikroporositas yang dapat memberikan efek toksik pada jaringan rongga mulut. Bahan pembersih gigi tiruan yang terbuat dari tanaman telah banyak digunakan salah satunya yaitu ekstrak edamame (Glycine Max L. Merril). Pembersih gigi tiruan dari ekstrak edamame perlu dilakukan uji toksisitas untuk mengetahui biokompatibilitas bahan tersebut terhadap rongga mulut yaitu pada sel fibroblas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas ekstrak edamame sebagai pembersih gigi tiruan resin akrilik heat cured yang direndam selama 4 hari terhadap sel fibroblas BHK-21. Perendaman 4 hari ini setara dengan perendaman selama 15 menit perharinya dalam waktu 1 tahun. Uji toksisitas dilakukan menggunakan metode MTT assay. Hasil uji MTT ini dapat dilihat dari nilai absorbansi dan penghitungan persentase viabilitas sel atau kemampuan sel untuk bertahan hidup. Semakin banyak sel yang masih hidup maka semakin pekat warna ungu yang dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok resin akrilik yang direndam oleh ekstrak edamame konsentrasi 50% tidak bersifat toksik terhadap sel fibroblas karena persentase viabilitas sel memiliki nilai >70% yaitu sebesar 83,63751%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak edamame konsentrasi 50% sebagai pembersih gigi tiruan resin akrilik heat cured tidak bersifat toksik terhadap sel fibroblas BHK-21 dibandungkan dengan ekstrak edamame konsentrasi 75% dan 100%.