Hubungan Kepuasan Pasien dan Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Kabupaten Lumajang

Abstract

Latar Belakang : Kepuasan pasien dan dimensi mutu pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap niat berkunjung ulang pasien rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Lumajang, minat berkunjung yang tinggi mengindikasikan pelayanan yang diberikan sudah baik dan memenuhi harapan pasien. Sebanyak 25 Puskesmas di Kabupaten Lumajang mengalami penurunan jumlah kunjungan rawat jalan setiap bulannya. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis niat berkunjung ulang pasien rawat jalan dalam kaitannya dengan kepuasan pasien dan dimensi mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas Kabupaten Lumajang. Metode : Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif-analitik dengan jumlah sampel 386 pasien rawat jalan yang berkunjung ke lima Puskesmas, dengan teknik purposive sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan uji statistik yaitu chi square. Hasil : Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar pasien merasa puas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu sebesar 90,4 %. Dimensi mutu pelayanan kesehatan menunjukkan dimensi tangible sebesar 91,2 %, dimensi reliabilitas sebesar 60 %, dimensi responsivitas sebesar 93,8 %, dimensi jaminan kesehatan sebesar 95,6 %, dan dimensi empati sebesar 87,8 %. Minat kunjungan ulang pasien rawat jalan sebesar 95,9 %. Terdapat hubungan antara dimensi responsivitas dengan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Lumajang (p-value 0,034) berdasarkan uji chi-square, namun tidak terdapat hubungan antara kepuasan pasien, dimensi tangible, dimensi reliabilitas, dimensi jaminan kesehatan, dan dimensi empati dengan minat kunjungan ulang (p-value > 0,05). Pembahasan : Perlu dilakukan peningkatan responsivitas tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang prima. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara kepuasan dan dimensi mutu pelayanan kesehatan dengan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Lumajang karena hubungannya sangat kecil; hanya satu dimensi mutu pelayanan kesehatan (dimensi daya tanggap) yang berhubungan dengan minat berkunjung ulang.