Evaluasi Kesesuaian Lahan pada Lahan Sawah untuk Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Kabupaten Probolinggo

Abstract

Tanaman jagung merupakan komoditas pangan yang memiliki potensi sebagai sumber karbohidrat selain padi, sagu, dan umbi-umbian lainnya. Kebutuhan komoditas jagung yang tinggi mengharuskan ketersediaan barang harus tercukupi, sehingga perlu peningkatan tingkat produktivitas tanaman jagung di Indonesia. Kabupaten Probolinggo merupakan wilayah di Provinsi Jawa Timur yang menjadi salah satu penghasil komoditas jagung meskipun sering mengalami fluktuasi. Penurunan luasan lahan sawah tersebut berpengaruh pada hasil produksi produk pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan. Evaluasi lahan adalah proses untuk menentukan sejauh mana suatu lahan memperoleh data tingkat kecocokan lahan untuk digunakan dengan tujuan tertentu. Kelas kesesuaian lahan terbagi menjadi empat tingkat, yaitu: sangat sesuai (S1), sesuai (S2), sesuai marjinal (S3), dan tidak sesuai (N). Kesesuaian lahan cenderung menurun karena penggunaan lahan yang tidak tepat. Hal itu dikarenakan belum adanya riset terdahulu di Kabupaten Probolinggo yang membahas kesesuaian lahan sawah untuk tanaman jagung. Oleh karena itu, sangat penting dilakukan penelitian mengenai evaluasi kesesuaian lahan sawah pada area pertanaman jagung (Zea mays L.) di Kabupaten Probolinggo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan dan faktor pembatas yang ditemukan serta sebaran eksisting tanaman jagung di lahan sawah Kabupaten Probolinggo. Penelitian diawali dengan pembuatan peta pengambilan sampel berdasarkan hasil clustering sample. Pengambilan sampel dilakukan untuk mengambil sampel tanah terusik dan tak terusik yang selanjutnya dilakukan analisis fisika dan kimia. Data hasil analisis fisika dan kimia dilakukan pencocokan (matching) berdasarkan petunjuk teknis evaluasi kesesuaian lahan untuk komoditas pertanian 2016. Hasil kelas kesesuaian lahan sesuai dengan kondisi lahan aktual akan dilakukan perbaikan untuk memperoleh lahan potensial untuk ditanami tanaman jagung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kelas (S3) pada kesesuaian lahan aktual memiliki luas 113.946,04 ha dengan faktor pembatas meliputi ketersediaan air (wa), media perakaran (rc), retensi hara (nr), hara tersedia (na), bahaya erosi (eh), dan penyiapan lahan (lp). Kelas tidak sesuai (N) pada kesesuaian lahan aktual memiliki luas 35.084,51 ha dengan faktor pembatas meliputi ketersediaan air (wa), sodisitas (xn) dan bahaya erosi (eh). Kelas kesesuaian lahan potensial adalah kelas kesesuaian lahan aktual yang telah dilakukan usaha perbaikan untuk menaikkan kelas dari faktor pembatas. Berdasarkan kelas kesesuaian lahan aktual dengan faktor pembatas yang telah dilakukan usaha perbaikan dihasilkan kelas kesesuaian lahan potensial tanaman jagung di lahan sawah Kabupaten Probolinggo dengan kelas sesuai (S2) dengan luas 10693.22 ha (7%) dan kelas cukup sesuai (S3) dengan luas 138337.90 ha (93%). Data hasil produksi dan luasan panen tanaman jagung dapat diketahui nilai produktivitas pada setiap cluster. Nilai produktivitas yang didapatkan selanjutnya akan digunakan untuk mengetahui sebaran eksisting tanaman jagung di Kabupaten Probolinggo. Berdasarkan peta sebaran eksisting tanaman jagung di Kabupaten Probolinggo dapat diketahui wilayah eksisting dan potensial. Wilayah eksisting merupakan wilayah yang diketahui terdapat budidaya tanaman jagung, sedangkan wilayah potensial merupakan wilayah yang memiiki potensi untuk digunakan sebagai budidaya tanaman jagung. Wilayah eksisting tanaman jagung di Kabupaten Probolinggo terletak pada keseluruhan kecamatan Kabupaten Probolinggo. Wilayah eksisting dari 36 cluster memiliki rata-rata tingkat produktivitas 5,01 ton/ha.