Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124610
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAWANDA, Mia-
dc.date.accessioned2024-11-20T07:59:52Z-
dc.date.available2024-11-20T07:59:52Z-
dc.date.issued2024-09-19-
dc.identifier.nim190910302125en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124610-
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 20 November 2024_Kurnadien_US
dc.description.abstractMasyarakat Banyuwangi hidup dekat dengan keberagaman budaya karena sejarah Kerajaan Blambangan. Terletak strategis untuk perdagangan, wilayah ini multikultur dengan beragam suku dan etnik. Etnis Osing kompleks dan berusaha mempertahankan identitasnya. Penelitian berfokus pada ekonomi kultural di Banyuwangi, di mana ada kesenjangan antara masyarakat Osing dan masyarakat Jawa. Pemerintah cenderung mendukung pusat seni-tradisi Osing, meninggalkan masyarakat pinggiran. Beberapa masyarakat pinggiran mencoba adopsi kegiatan festival untuk ekonomi. Pasar Koelon Tangsi, pasar kuliner tradisional di Banyuwangi didirikan akhir 2019 dengan dukungan anggota DPR RI Sonny Tri. Namun, pasar ini tertutup akibat pandemi COVID-19 dari 2020-2022 karena menurunnya kunjungan dan pendapatan. Meskipun didirikan dengan niat baik, pasar kini menjadi sejarah kuliner Banyuwangi. Objek dalam penelitian adalah Pasar Koelon Tangsi di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, dan Pasar Witwitan di Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis etnografi. Metode sampling yang digunakan adalah metode teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumen. Metode analisisdata menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan pasar wisata hibrida Wit-Witan & Koelon Tangsi di Banyuwangi memberikan inovasi pariwisata budaya. Pasar Wit-Witan sukses integrasi elemen tradisional dengan manajemen komunitas lokal, sementara Pasar Koelon Tangsi membantu melestarikan warisan budaya Banyuwangi. Kedua pasar memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan interaktif dan edukasi tentang budaya lokal. Diharapkan pasar ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi lokal sambil menjaga keberlanjutan warisan budaya Banyuwangi.en_US
dc.description.sponsorshipDien Vidia Rosa, S.Sos., M.A. Dosen Pembimbing Utama Jati Arifiyanti, S.Sosio., MA. Dosen PembimbingAnggotaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectBerbasis Identitas Etnisen_US
dc.subjectPasar Pariwisataen_US
dc.subjectIdentitas Kebudayaanen_US
dc.titlePasar Pariwisata Berbasis Identitas Etnis Sebagai Identitas Kebudayaan Banyuwangien_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiSosiologien_US
dc.identifier.pembimbing1Dien Vidia Rosaen_US
dc.identifier.pembimbing2Jati Arifiyantien_US
dc.identifier.validatorKacung- 1 Nopember 2024en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI FINAL 30 OKT MIA AWANDA.pdf
  Until 2028-11-01
1.71 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools