Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124262
Title: | Makna UNDROP bagi Perjuangan SPI dalam Kedaulatan Pangan |
Authors: | HAZMI, Ahmad Alifian Nuruddin Ghufroni |
Keywords: | PETANI KEDAULATAN PANGAN SPI |
Issue Date: | 2-Mar-2023 |
Publisher: | FISIP |
Abstract: | Pertanian adalah sektor strategis yang penting bagi berlangsungnya suatu negara. Pertanian merupakan tulang punggung eksistensi negara dalam melangsungkan kehidupan rakyatnya. Di masa globalisasi, pertanian mulai dimasuki oleh rezim industrialisasi. Petani sebagai pelaku pertanian mulai tersisih dari kehidupan bertani akibat semakin modernnya cara-cara industri untk menguasai sektor pertanian. Ekspansi industri di dunia pertanian melahirkan resistensi petani sehingga muncul gerakan-gerakan sosial untuk melawan rezim industrialisasi. Negara-negara dipaksa untuk memilih antara manfaat efisiensi dalam industrialisasi pertanian dan kesejahteraan petani dalam melakukan upaya pertanian. SPI sebagai salah satu aktor gerakan petani, bersama La Via Campesina melahirkan UNDROP sebagai instrumen gerakan petani untuk menuntut negara menjalankan kebijakan yang menyejahterakan petani. Melalui UNDROP, SPI melakukan resistensi terhadap ketidak-adilan yang diterima petani akibat industrialisasi pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana makna UNDROP bagi SPI dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk mampu menjawab pertanyaan bagaimana makna UNDROP bagi SPI dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan. Lokasi penelitian berada di Desa Pasirdatar, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi. Ditemukan bahwa UNDROP memiliki makna yang berbeda dalam konstruksi pengetahuan anggota-anggota SPI. Bagi SPI pusat, UNDROP merupakan instrumen untuk memperjuangkan identitas petani agar petani mendapatkan kedaulatan. Bagi SPI basis, UNDROP adalah sumber semangat untuk tetap meneruskan perjuangan yang telah dilakukan sehingga mendapat keberhasilan berupa objektif sumber-sumberdaya yang diperebutkan. |
Description: | Finalisasi oleh Taufik_Lia Tgl 28 Agustus 2024 |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124262 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Social and Political Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Siap Cetak AANG Hasmi.pdf Until 2045-02-22 | Setiap orang merasa lapar dan membutuhkan makanan. Makanan adalah komoditas penting yang menjadi penyangga tatanan sosial dan politik di setiap negara. Tetapi di sebagian wilayah dunia, makanan adalah barang mahal yang bahkan untuk mendapatkannya perlu membayar dengan darah. Makanan diolah dari hasil bumi. Tanah, air, udara, dan penguasaan teknologi pertanian menjadi faktor penting dalam memproduksi makanan. Keberadaan unsur hara dalam tanah, kandungan ketersediaan air di suatu wilayah serta cuaca yang stabil adalah hal yang paling mendasar untuk melangsungkan pertanian sebagai upaya untuk memproduksi makanan. Ketika kita berbicara soal produksi makanan faktor lain yang tak kalah penting adalah petani sebagai produsen makanan. | 1.84 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools