Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124092
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNURALISA, Fitria Ayu-
dc.date.accessioned2024-08-20T08:07:54Z-
dc.date.available2024-08-20T08:07:54Z-
dc.date.issued2024-06-20-
dc.identifier.nim190910201043en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/124092-
dc.descriptionFinalisasi Oleh Taufik_Citra tgl 20 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractHasil Riskesdas tahun 2018 tersebut menunjukkan bahwa prevalensi PTM masih terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini masih menjadi PR bagi sektor kesehatan di Indonesia. Angka kejadian PTM harus terus menerus ditekan agar menjadi rendah dalam rangka mendorong pencapaian target pembangunan kesehatan yang juga termasuk target SDGs 2030. Dalam rentang waktu dua puluh tahun terakhir, PTM menjadi penyebab utama dari beban penyakit. Program Posbindu PTM merupakan gagasan Kemenkes pada tahun 2012. Posbindu PTM merupakan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor resiko Penyakit Tidak Menular yang dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan ini memiliki sasaran utama kelompok masyarakat sehat, beresiko, dan penyandang PTM yang berumur 15 tahun keatas. Ini menandakan bahwa resiko PTM tidak hanya dialami oleh penduduk lanjut usia saja, penduduk dewasa dan remaja juga memiliki resiko yang sama. Berdasarkan penelitian, dari sekitar 1.102 masyarakat yang termasuk kedalam kelompok sasaran hanya ada sekitar 60-an masyarakat yang datang berkunjung ke Posbindu. Melihat sasaran usia yang telah disebutkan, yakni dimulai dari usia 15 tahun keatas. Namun yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut mayoritas dari kalangan ibu rumah tangga dan lansia saja. Hal tersebut menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat terhadap kegiatan Posbindu PTM masih kurang. Fenomena diatas memiliki fakta bahwa implementasi program Posbindu PTM belum sesuai dengan kriteria keberhasilan program. Keberhasilan program ditandai dengan meningkatnya minat dan partisipasi masyarakat terhadap program Posbindu PTM. Implementasi yang belum sesuai disebabkan karena adanya perbedaan persepsi di dalam lingkungan masyarakat. Perbedaan persepsi tersebut dapat dipengaruhi oleh bermacam-macam kepercayaan dan pandangan masyarakat terhadap program yang dilaksanakan. Bermacam-macam persepsi dapat membuat masyarakat memutuskan memilih atau tidak memilih berkunjung ke Posbindu PTM. Penelitian menggunakan konsep persepsi, dimana Robbins (1996) mengemukakan bahwa persepsi (perception) merupakan suatu proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Penelitian ini dilakukan untuk mencari tau mengenai persepsi masyarakat tentang program Posbindu PTM, sehingga indikator yang digunakan dalam penelitian ini menurut Robbins (1996) antara lain pihak pelaku persepsi (perceiver), objek atau target yang akan dipersepsikan, serta situasi dimana persepsi itu dilakukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, angket, wawancara singkat, serta dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif serta analisis tabulasi silang. Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas dan reliabilitas. Temuan penelitian ini terdapat kesenjangan yang cukup jauh antara target sasaran dengan realisasi. Setelah dilakukan penelitian kepada masyarakat Dusun Bedok I Desa Tempeh Lor ada beberapa faktor yakni kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya sosialisasi, dan kurang tepatnya waktu pelaksanaan program. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif disertai pembahasan yang telah peneliti jelaskan tentang persepsi masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat Dusun Bedok I Desa Tempeh Lor terhadap Program Posbindu PTM cukup baik yang artinya secara umum masyarakat cukup menerima adanya program tersebut. Selanjutnya analisis tabulasi silang antara karakteristik responden dengan hasil persepsi menunjukkan bahwa terdapat signifikansi antara jenis kelamin, umur, pekerjaan, riwayat PTM, dengan perilaku kunjungan. Sedangkan tingkat pendidikan tidak terdapat signifikansi dengan hasil persepsi masyarakat.en_US
dc.description.sponsorshipDr.Sutomo,M. Si. Hermanto Rohman, S.Sos., M. PA.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politiken_US
dc.subjectPOSBINDU PTMen_US
dc.subjectPEMBINAAN TERPADUen_US
dc.subjectPENYAKIT TIDAK MENULARen_US
dc.subjectPERSEPSI MASYARAKATen_US
dc.titlePersepsi Masyarakat terhadap Pelaksanaan Program Posbindu PTM (Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular) di Wilayah Dusun Bedok I Desa Tempeh Lor Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Administrasi Negaraen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr.Sutomo,M. Sien_US
dc.identifier.pembimbing2Hermanto Rohman, S.Sos., M. PA.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
doc.pdf
  Until 2029-08-20
2.55 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools