Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123971
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorYULIANTO, Nurus Saffana-
dc.date.accessioned2024-08-15T03:02:06Z-
dc.date.available2024-08-15T03:02:06Z-
dc.date.issued2023-03-06-
dc.identifier.nim192010101073en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123971-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lia Tgl 15 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractStaphylococcus aureus merupakan bakteri flora normal yang biasa hidup di kulit dan mukosa hidung manusia yang dapat menjadi patogen jika jumlahnya melebihi dan tidak sesuai dengan tempat predileksinya. Bakteri ini dapat mengontaminasi susu sapi dan mengakibatkan foodborne disease dengan gejala ringan sampai dengan serius. Gejala yang ditimbulkan berupa mual, muntah, diare, hingga syok. Kontaminasi Staphylococcus aureus pada susu sapi ini disebabkan oleh higiene pemerahan, sanitasi kandang, sanitasi alat pemerahan, dan proses pengolahan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan higiene pemerahan dengan kontaminasi Staphylococcus aureus pada susu sapi di Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain analitik cross-sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jember dan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan Agustus 2022- Maret 2023. Sampel penelitian ini adalah pemerah yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditentukan oleh peneliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer berupa hasil observasi higiene pemerahan, hasil pemeriksaan kultur MSA susu sapi dan uji identifikasi Staphylococcus aureus menggunakan uji pewarnaan Gram dan uji katalase. Hasil penelitian ini menunjukkan praktik higiene pemerahan di Kabupaten Jember mayoritas tergolong baik yaitu sebanyak 80,6%. Masih terdapat kontaminasi Staphylococcus aureus pada susu sapi yang tidak sesuai standar SNI, yaitu sebanyak 38,9%. Hal ini tentu saja menghawatirkan mengingat kontaminasi Staphylococcus aureus dapat mengakibatkan foodborne disease dengan gejala ringan sampai serius. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hubungan higiene pemerahan dengan kontaminasi Staphylococcus aureus pada susu sapi (p-value sebesar 0,024). Higiene pemerahan yang paling mempengaruhi kontaminasi Staphylococcus aureus adalah kebersihan kandang dan kebersihan ambing dan puting.en_US
dc.description.sponsorshipDr. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes., Sp. Park dr. Dini Agustina, M.Biomed.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectSTAPHYLOCOCCUS AUREUSen_US
dc.subjectSUSU SAPIen_US
dc.titleAsosiasi Kontaminasi Staphylococcus Aureus dan Higiene Pemerahan pada Susu Sapi di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKedokteran Umumen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. dr. Yunita Armiyanti, M. Kes., Sp. Parken_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Dini Agustina, M.Biomed.en_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
192010101073.pdf
  Until 2028-03-24
1.5 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools