Investigasi Kemampuan Bernalar Ilmiah Siswa Melalui Implementasi Model Problem Based Learning Materi Fisika Fluida Statis

Abstract

Pada abad ke-21 siswa dituntut untuk mempunyai keterampilan untuk menghadapi tantangan globalisasi, salah satunya yaitu keterampilan bernalar. Penalaran ilmiah adalah kemampuan berpikir secara sistematis dan logis untuk memecahkan masalah. Enam indikator penalaran ilmiah meliputi penalaran konversi, penalaran proporsional, pengontrolan variabel, penalaran probabilistik, penalaran korelasi, dan hipotesis-deduktif. Salah satu guru fisika SMA di Kabupaten Jember menyatakan bahwa kemampuan penalaran ilmiah siswa dikategorikan kurang. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil ujian siswa dan kegiatan pembelajaran di kelas seperti cara mengerjakan soal, diskusi, praktikum, tugas, dan menyampaikan solusi atas permasalahan yang dilakukan siswa dengan kemampuan bernalar ilmiah masih kurang. Kemampuan penalaran ilmiah dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran yang memacu siswa untuk berpikir tingkat tinggi, salah satunya adalah model Problem Based Learning (PBL). Model PBL merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik) yang dapat dipecahkan oleh siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 4 SMAN 3 Jember yang diperoleh dengan teknik purposive sampling area menggunakan uji homogenitas SPSS 25.0. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data pada penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan dalam empat kali pertemuan untuk menerapkan model PBL pada materi fisika fluida statis. Pertemuan satu sampai tiga dilakukan observasi dalam kegiatan pembelajaran untuk menilai kemampuan bernalar ilmiah siswa. Kemudian, pada pertemuan keempat siswa akan diberikan tes kemampuan penalaran ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata presentase kemampuan bernalar ilmiah siswa pada keenam indikator penalaran berada pada kategori sangat baik. Kemampuan penalaran untuk indikator penalaran proporsional berada pada kategori sangat baik. Kemampuan penalaran untuk indikator penalaran konservasi berada pada kategori sangat baik. Kemampuan penalaran untuk indikator penalaran probabilistik berada pada kategori baik. Kemampuan penalaran untuk indikator penalaran korelasi berada pada kategori sangat baik. Kemampuan penalaran untuk indikator penalaran pengontrolan variabel berada pada kategori sangat baik. Kemudian, kemampuan penalaran untuk indikator penalaran hipotesis-deduktif berada pada kategori baik. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kemampuan bernalar ilmiah siswa di kelas XI MIPA 4 SMA Negeri 3 Jember setelah dilakukan implementasi model PBL materi fisika fluida statis berada pada kategori sangat baik. Hal tersebut dikarenakan model PBL menuntut siswa untuk aktif dalam memahami konsep dengan memecahkan masalah sehingga akan memunculkan kemampuan penalaran ilmiahnya. Penelitian ini masih dapat dilanjutkan dengan lebih memfokuskan pada indikator penalaran probabilistik dan hipotesis-deduktif supaya enam indikator penalaran ilmiah siswa berada pada kategori sangat baik.