Pengaruh Perilaku Merokok terhadap Perubahan Hasil Biakan Sputum Pasien TB-MDR di RSD Dr. Soebandi Jember

Abstract

Multidrug Resistance Tuberculosis (TB-MDR) merupakan penyakit infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis yang telah mengalami resistensi terhadap isoniazid (H) dan rifampicin (R), dengan atau tanpa diikuti resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT) lini pertama lainnya. Pemeriksaan gold standard yang digunakan untuk mendiagnosis TB-MDR hingga saat ini yaitu pemeriksaan biakan sputum. Perubahan hasil pemeriksaan biakan sputum menjadi salah satu indikator keberhasilan pengobatan TB-MDR. Terdapat banyak faktor yang memengaruhi perubahan hasil pemeriksaan biakan sputum, salah satunya yaitu kebiasaan merokok. Kebiasaan merokok dapat menyebabkan keterlambatan perubahan hasil pemeriksaan biakan sputum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di RSD dr. Soebandi Jember pada bulan Agustus hingga September 2023. Sampel penelitian ini merupakan pasien TB-MDR yang memenuhi kriteria inklusi. Besar sampel penelitian ini sebanyak 53 yang diperoleh melalui metode consecutive sampling. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan Two-tailed Spearman’s Rank-Order Correlation Coefficient mengenai korelasi perilaku merokok terhadap perubahan hasil biakan sputum pasien TB-MDR di RSD dr. Soebandi Jember didapatkan nilai p < 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku merokok terhadap perubahan hasil biakan sputum. Hasil analisis data juga membuktikan adanya korelasi yang kuat antara perilaku merokok terhadap perubahan hasil biakan sputum pasien TB-MDR didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,536. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara perilaku merokok terhadap perubahan hasil biakan sputum pasien TB-MDR di RSD dr. Soebandi Jember dengan tingkat korelasi yang tergolong berkorelasi kuat.