Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123758
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDandian, Cindy Delianita Ratu-
dc.date.accessioned2024-08-13T04:12:23Z-
dc.date.available2024-08-13T04:12:23Z-
dc.date.issued2021-12-
dc.identifier.nim141510601132en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123758-
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 13 Agustus 2024_Kurnadi_Raraen_US
dc.description.abstractGaharu merupakan tanaman hasil hutan yang memilik nilai ekspor tinggi. Indonesia merupakan negara pengekspor gaharu terbesar di dunia dimana jumlah yang diekspor mencapai 600 ton per tahun. Indonesia merupakan penghasil dan pengeskpor gaharu yang besar. Salah satu dari organisasi gaharu tersebut adalah GLC (Gaharu Lumajang Community). Mulai tahun 2015-2018 ekspor gaharu terus mengalami peningkatan. Meningkatnya permintaan akan gaharu membuat banyak orang ingin membudidayakan gaharu. Selama ini gaharu hanya dimanfaatkan kayunya saja, padahal semua bagian dari gaharu dapat dimanfaatkan seluruhnya. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti ingin melakukan studi mengenai pengembangan agribisnis berbasis gaharu yang dilakukan di GLC (Gaharu Lumajang Community) yaitu terkait dengan posisi gaharu dalam konteks pengembangan agribisnis, pengembangan produk-produk berbasis gaharu, kendala/ hambatanya, maupun kelebihan/ pendorongnya, dan faktor-faktor lingkungan agribisnis yang dapat mendorong pengembangan agribisnis gaharu. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara dan penggunaan dokumen. Responden dalam penelitian ini sebanyak 4 orang responden, yaitu pimpinan GLC, Divisi Pemasaran Kayu, Divisi Pemasaran Produk, dan Divisi Litbang. Untuk menjawab rumusan masalah mengenai pengembangan agribisnis gaharu peneliti menggunakan alat analisis PMIA. Untuk rumusan masalah terkait dengan faktor-faktor lingkungan agribisnis yang dapat mendorong pengembangan agribisnis, peneliti menggunakan alat analisis Diamonds Porter. Pada rumusan masalah ketiga setelah mengetahui faktor-faktor penyusun Diamond’s Porter apa saja yang mendorong pengembangan agribisnis gaharu, peneliti melanjutkan dengan analisis PMIA. Analisis PMIA dilakukan guna melihat seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut dalam pengembangan agribisnis gaharu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) GLC beranggapan bahwa tanaman gaharu merupakan tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. GLC melakukan kegiatan agribisnis mulai dari subsistem pra-produksi hingga subsitem pasca panen dan pengolahan. Budidaya tanaman gaharu yang dilakukan oleh GLC adalah melakukan kemitraan dengan petani di sekitar. Petani akan mengelola budidaya tanaman gaharu secara mandiri namun tetap didampingi oleh pendamping dari pihak GLC hingga proses panen. Setelah gaharu berumur 8-9 tahun, gaharu siap untuk dipanen. Petani mitra akan menjual gaharunya kepada pihak GLC dengan harga yang telah ditentukan pada SOP di awal kontrak. Kemudian GLC melakukan proses pasca panen berupa pengolahan bahan baku gaharu menjadi produk-produk seperti parfum, handbody, teh, kopi, dupa, manikmanik, dan minyak atsiri. Subsistem selanjutnya adalah pemasaran. Pemasaran produk olahan gaharu dilakukan oleh GLC secara online dan offline. Selain itu, GLC juga memiliki sistem kelembagaan terkait dengan mitra produksi dan kelembagaan terkait dengan mitra pemasaran. (2) Terdapat sepuluh faktor positif/pendorong dan sepuluh faktor negatif/penghambat yang memberikan dampak pada pengembangan produk berbasis gaharu yang dilakukan oleh GLC. Faktor-faktor ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode PMIA sehingga menghasilkan nilai sebesar 17. Nilai positif ini dapat berarti bahwa faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap pengembangan produkproduk berbasis gaharu sehingga hal-hal tersebut mampu mendorong pengembangan agribisnis berbasis gaharu, khususnya pada GLC (Gaharu Lumajang Community). (3) Faktor-faktor lingkungan yang mendorong pengembangan agribisnis berbasis gaharu pada GLC (Gaharu Lumajang Community) terbagi menjadi empat yaitu faktor lingkungan sumber daya; persaingan struktur, strategi perusahaan; kondisi permintaan domestik; serta industri terkait dan industri pendukung. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa komponen utama faktor lingkungan agribisinis sumberdaya memiliki nilai positif sebesar 44; persaingan sturktur, strategi perusahaan memiliki nilai positif sebesar 3; kondisi permintaan domestik memiliki nilai positif sebesar 10; serta industri terkait dan industri pendukung memiliki nilai positif sebesar 4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor lingkungan agribisnis pada komponen utama yang mendukung pengembangan agribisnis berbasis gaharu pada GLC (Gaharu Lumajang Community).en_US
dc.description.sponsorship1. Intan Kartika Setyawati, SP., MPen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectPengembangan Agribisnisen_US
dc.subjectGaharuen_US
dc.titleStudi Pengembangan Agribisnis Berbasis Gaharu Studi Kasus GLC Gaharu Lumajang Communityen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiAgribisnisen_US
dc.identifier.pembimbing1: Intan Kartika Setyawati, SP., MPen_US
dc.identifier.validatorKacung- 22 Januari 2024en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
CINDY DELIANITA R D-141510601132.pdf
  Until 2029-01-19
642.8 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools