Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123749
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorOctaviani, Puspita-
dc.date.accessioned2024-08-13T03:56:10Z-
dc.date.available2024-08-13T03:56:10Z-
dc.date.issued2023-10-24-
dc.identifier.nim172110101076en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123749-
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 13 Agustus 2024_Kurnadi_Raraen_US
dc.description.abstractKecelakaan kerja mayoritas terjadi karena tindakan tidak aman. Kecelakaan kerja karena tindakan yang tidak aman dapat dicegah dengan melakukan perilaku aman. Perilaku aman merupakan perilaku untuk melakukan kegiatan yang aman agar meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja. Laboratorium merupakan tempat yang terdapat instrumen, peralatan serta bahan-bahan kimia yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan dengan menggunakan spesimen biologis sehingga diperoleh informasi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran determinan perilaku aman yang meliputi faktor usia, pelatihan, kompetensi, sikap, motivasi, pengawasan, pengetahuan, dan tingkat pendidikan pada pekerja laboratorium patologi klinik RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh pekerja laboratorium patologi klinik RSD dr. Soebandi. Sebanyak 32 pekerja menjadi sampel penelitian yang dipilih menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan angket. Variabel bebas pada penelitian ini adalah usia, pelatihan, kompetensi, sikap, motivasi, pengawasan, pengetahuan, dan tingkat pendidikan, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku aman. Analisis dilakukan dengan menggunakan uji frequence dan crosstab. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa sebagian besar pekerja laboratorium patologi klinik RSD dr. Soebandi berusia <40 tahun (53,1%), telah mengikuti pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang diberikan oleh pihak rumah sakit (78,1%), memiliki kompetensi yang sesuai dengan jenis pekerjaannya (81,3%), memiliki sikap yang positif (96,9%), dan memiliki motivasi tinggi dalam bekerja (56,3%). Hampir seluruh pekerja menyatakan pengawasan telah dilakukan dengan baik (90,6%), memiliki pengetahuan yang baik (68,3%) serta tingkat pendidikan terakhir paling banyak adalah D3 (56,3%). Pekerja paling banyak berperilaku aman (34,4%). Sebagian besar pekerja yang berusia ≥40 tahun melakukan tindakan tidak aman (60%), pekerja yang telah mengikuti pelatihan K3 sebagian besar berperilaku tidak aman (64%), sebagian besar pekerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan jenis pekerjaannya melakukan perilaku aman saat bekerja (61,5%), sebagian besar pekerja yang memiliki sikap positif serta berperilaku tidak aman (64,5%). Sebagian besar pekerja memiliki motivasi tinggi dan berperilaku tidak aman (55,6%). Sebagian besar pekerja menyatakan jika pengawasan yang baik dan berperilaku tidak aman (62,1%). Sebagian besar pekerja memiliki pengetahuan yang baik dan berperilaku tidak aman (63,6%). Pekerja dengan tingkat pendidikan terakhir D3 sebagian besar berperilaku tidak aman (55,6%). Pekerja yang berusia ≥40 tahun memiliki kecenderungan berperilaku aman lebih banyak dibandingkan dengan <40 tahun, sedangkan pekerja yang telah mengikuti pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) memiliki kecenderungan berperilaku aman dibandingkan dengan yang tidak mengikuti pelatihan. Pekerja yang berkompeten di bidangnya memiliki kecenderungan berperilaku aman lebih besar, sedangkan pekerja yang memiliki motivasi tinggi memiliki kecenderungan berperilaku aman lebih banyak daripada yang motivasinya sedang. Pengawasan yang dilakukan baik memiliki kecenderungan berperilaku aman lebih besar, pekerja dengan pengetahuan yang baik memiliki kecenderungan berperilaku aman lebih banyak daripada pengetahuan yang cukup, dan pekerja dengan tingkat pendidikan terakhir D-3 memiliki kecenderungan berperilaku aman lebih besar. Saran yang dapat diberikan kepada RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember adalah memberikan informasi tambahan terkait bahaya dan sumber bahaya yang ada di lingkungan laboratorium baik dalam denah ruangan ataupun poster, memberikan pelatihan atau informasi terkait posisi tubuh yang ergonomi saat bekerja. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah menggunakan metode pengambilan data yang berbeda, menggunakan penelitian secara kualitatif serta memperluas cakupan populasi penelitian.en_US
dc.description.sponsorship1. dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Sc. 2. Reny Indrayani, S.KM., M.KKK.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectPerilaku Amanen_US
dc.subjectPekerja Laboratorium Patologien_US
dc.subjectGambaran Determinanen_US
dc.titleGambaran Determinan Perilaku Aman pada Pekerja Laboratorium Patologi Klinik RSD dr. Soebandi Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Ragil Ismi Hartanti, M.Scen_US
dc.identifier.pembimbing2Reny Indrayani, S.KM., M.KKKen_US
dc.identifier.validatorKacung- 22 Januari 2024en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SkripsiWatermark_PuspitaOctaviani_172110101076.pdf
  Until 2029-01-18
2.13 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools