Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123679
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPRATIWI, Nadilla Aprilya-
dc.date.accessioned2024-08-13T02:29:58Z-
dc.date.available2024-08-13T02:29:58Z-
dc.date.issued2024-07-04-
dc.identifier.nim172010101064en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123679-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Marsel tgl 13 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractBawang merah (Allium cepa L.) ialah komoditi holtikultura terbesar kedua di Indonesia setelah tomat. Bawang merah selain memiliki nilai ekonomis yang tinggi juga memiliki potensi sebagai bahan baku obat yang sangat baik dan sering digunakan sebagai obat penyembuh luka. Diketahui bawang merah mengandung senyawa-senyawa berkhasiat sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Tidak hanya bagian umbinya, bagian kulit bawang merah juga mengandung berbagai macam metabolit sekunder seperti flavonoid yang dapat melindungi dari stres oksidatif. Obat-obatan dengan bahan baku herbal maupun sintesis harus dipastikan keamanannya sebelum digunakan, yaitu dengan melakukan uji toksisitas. Pengamatan ada tidaknya toksisitas dapat dilihat secara makroskopis maupun mikroskopis dengan melihat adanya perubahan pada organ hati. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan melihat adanya perubahan gambaran histopatologi hati tikus putih yang diberikan ekstrak kulit bawang merah dosis tinggi. Jenis penelitian yang digunakan ialah quasi experimental dengan rancangan post test only control group design. Uji toksisitas akut menggunakan metode OECD no. 420 fixed dose procedure dengan 3 tahap uji yaitu uji pendahuluan, uji utama, dan uji batas. Penelitian ini menggunakan 11 ekor tikus wistar betina dan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kontrol dan perlakuan. Satu ekor tikus digunakan untuk uji pendahuluan dengan dosis 2000 mg/kgBB. Setelah dilakukan pengamatan selama 14 hari, tikus tidak ditemukan adanya tanda toksisitas atau kematian, sehingga pada uji pendahuluan dinaikkan dosisnya menjadi 5000 mg/kgBB pada satu ekor tikus. Setelah dilakukan pengamatan selama 14 hari, tidak ditemukan adanya tanda toksisitas atau kematian pada tikus, maka uji utama pada 9 ekor tikus lainnya ditetapkan menggunakan dosis 5000 mg/kgBB. Kelompok kontrol diberikan DMSO 3% secara oral pada 5 ekor tikus, sedangkan kelompok perlakuan diberikan ekstrak kulit bawang merah dengan dosis 5000 mg/kgBB pada 4 ekor tikus. Masing-masing dilakukan pengamatan selama 14 hari, kemudian hari ke-15 tikus diterminasi untuk diambil organ hati dan dilanjutkan dengan pembuatan preparat histopatologi. Kemudian preparat histopatologi hati tikus diamati dengan perbesaran 400x di 5 lapang pandang dan dilakukan skoring menggunakan kriteria Manja Roenigk di setiap lapang pandang dengan perangkat lunak Image Raster 3.0 Hasil perhitungan skoring sel hati pada dua kelompok yaitu, kelompok kontrol dan perlakuan selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan SPSS Statistics 25. Pengamatan gambaran histopatologi hati dilakukan oleh 2 pengamat. Kemudian hasil skoring diuji reliabilitasnya dengan uji Cronbach’s Alpha. Selanjutnya dilakukan uji normalitas menggunakan uji Saphiro Wilk dan uji homogenitas menggunakan uji Levene A. Hasil uji normalitas dan homogenitas didapatkan hasil tidak signifikan sehingga dapat dilanjutkan dengan uji Independent sample T test didapatkan hasil p=0,085 (p>0,05). Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan terhadap gambaran histopatologi hati tikus dari 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol pemberian DMSO single dose maupun kelompok perlakuan yang diberikan ekstrak kulit bawang merah dosis 5000 mg/kgBB.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Utama dr. Rosita Dewi, M.Biotek. Pembimbing Anggota dr. Dini Agustina, M.Biomed.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectHATI TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUSen_US
dc.subjectUJI TOKSISITAS AKUTen_US
dc.subjectEKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA Len_US
dc.titleGambaran Histopatologi Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada Uji Toksisitas Akut Ekstrak Kulit Bawang Merah (Allium cepa L.)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Kedokteranen_US
dc.identifier.pembimbing1dr. Rosita Dewi, M.Bioteken_US
dc.identifier.pembimbing2dr. Dini Agustina, M.Biomed.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 13 Agustus 2024en_US
dc.identifier.finalizationtaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nadilla Aprilya Pratiwi_172010101064.pdf
  Until 2029-08-13
1.95 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools