Penyutradaraan Film Dokumeter Relawan Pantai Mutiara dengan Gaya Expository dan Performative Relawan Pantai Mutiara

Abstract

Terumbu karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem pesisir yang menjadi sumber kehidupan bagi berbagai macam mahluk yang berada dilaut sehingga keberadaannya dibutuhkan, baik dari sudut pandang ekologi maupun ekonomi (Fuad dkk., 2022:74). Pokmaswas Rembeng Raya (sebelumnya Penggiat Relawan Pesisir) adalah kelompok masyarakat di daerah pesisir Pantai Mutiara yang digagas oleh Kacuk bersama teman-temannya dengan tujuan merehabilitasi terumbu karang di daerah pesisir pantai Mutiara, kegiatan yang mereka lakukan meliputi pembersihan daerah seputar pesisir pantai dari limbah sampah, penanaman pohon di sekitar pesisir pantai, hingga revitalisasi terumbu karang di area sekitar pantai tersebut. Sejak 2016 mereka telah merevitalisasi terumbu karang di 3 titik di sekitar area pantai Mutiara, objek-objek terumbu karang tersebut kini telah berkembang menjadi habitat bagi beragam biota laut penghuni terumbu karang. Hadirnya keanekaragaman hayati menjadikan situs tersebut kini menjadi objek wisata bahari yang menarik bagi wisatawan yang berkunjung di Pantai Mutiara. Hal tersebutlah kini kelompok Pokmaswas Rembeng Raya manfaatkan dengan membuka wisata kunjungan ke objek-objek terumbu karang, lengkap dengan paket snorkelingnya, selain itu kegiatan rutin revitalisasi Pantai Mutiara di luar penanaman terumbu karang yang mereka lakukan juga menjadikan Pantai Mutiara menjadi objek wisata yang menarik banyak wisatawan walau baru di buka atau di promosikan sekitar tahun 2019an. usaha dan perjuangan Kacuk bersama kelompoknya penulis pantas untuk di dokumentasikan dalam karya film Dokumenter dengan harapan lewat film dokumenter ini, cerita dan perjuangan dari Kacuk dan kelompoknya bisa di perdengar oleh masyarakat luas dan bisa menjadi inspirasi bagi kelompok-kelompok atau individu yang sedang dalam perjuangan serupa, atau setidaknya bisa menjadi pelajaran bagi penonton film dokumenter