Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123580
Title: Asuhan keperawatan PPOK pada Tn. R dengan masalah keperawatan pola napas tidak efektif di ruang kenanga rsud dr. Haryoto Lumajang tahun 202
Authors: ARIFINA, Dela Dwi Putri
Keywords: Paru Obstruktif Kronis
Diahpragmatic breathing
Penyakit Paru
Issue Date: Jun-2023
Publisher: Fakultas Keperawatan
Abstract: PPOK adalah penyakit yang ditandai dengan pengurangan aliran udara yang terus-menerus dengan gejala yang paling umum adalah sesak napas, dan batuk kronis yang menyebabkan perubahan struktur dan penyempitan jalan napas, sehingga muncul masalah keperawatan pola napas tidak efektif. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengekplorasi Asuhan Keperawatan Pasien POK dengan Masalah Keperawatan Pola Napas Tidak Efektif di Ruang Kenanga RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023. Desain penulisan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah laporan kasus, dengan partisipan satu orang yang terdiagnosis medis PPOK sebagaimana tercantum di rekam medik serta memenuhi kriteria partisipan meliputi mengalami dispnea, penggunaan otot bantu pernapasan, pola napas abnormal serta menggunakan pernapasan cuping hidung dan pernapasan bibir. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, pemeriksaan fisik, dan hasil pemeriksaan diagnostik pada pasien yang telah memenuhi kriteria partisipan. Pengambilan data dilakukan selama 4 hari pada tanggal 5 hingga 8 April 2023. Hasil pengkajian menunjukkan pasien mengalami sesak napas, ketika berbaring mengalami sesak, pasien nampak menggunakan otot bantu pernapasan, pola napas pasien abnormal dan nampak menggunakan pernapasan cuping hidung dan pernapasan pursep lip. Intervensi dan implementasi yang dilakukan adalah dukungan ventilasi meliputi identifikasi adanya kelelahan otot bantu napas, kaji fungsi respirasi, mengidentifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan, monitor status respirasi, berikan posisi semi fowler/fowler untuk x meringankan sesak napas, fasilitasi mengubah posisi senyaman mungkin, berikan oksigen sesuai kebutuhan, ajarkan teknik relaksasi napas dalam, ajarkan mengubah posisi tubuh secara mandiri, kolaborasi pemberian obat bronkodilator. Pada intervensi latihan napas dalam latihan pernapasan yang dipilih adalah diaphragmatic breathing. Teknik napas dalam diajarkan oleh penulis dihari pertama perawatan dan diterapkan secara mandiri oleh pasien dan keluarga di hari berikutnya. Teknik latihan pernapasan diaphragmatic breathing dilakukan oleh penulis 1 kali sehari selama 3 hari hari berturut-turut dilakukan 3-5 siklus selama 15 menit. Hasil yang didapatkan diatas pada akhir perawatan hari ke-3 tujuan tercapai sebagian karena pada pasien terdapat 2 kriteria evaluasi yang belum tercapai yaitu RR pasien 28x/menit dan didapatkan pola napas pasien belum normal. Hal ini berkaitan dengan keterbatasan waktu penulis yaitu hanya melakukan tindakan selama 4 hari dikarenakan pasien sudah diperbolehkan untuk pulang. Namun menurut beberapa penelitan tentang intervensi latihan pernapasan diaphragmatic breathing efektif diberikan selama 2 pekan dengan frekuensi 1kali sehari selama 15 menit. Sehingga diharapkan bagi perawat dapat mengajarkan latihan diaphragmatic breathing untuk mengatasi masalah pola napas tidak efektif pada pasien PPOK. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan dalam dapat menambah waktu untuk melakukan intervensi diaphragmatic breathing, juga memperhatikan kemampuan pasien untuk mendapat hasil yang optimal. Serta bagi keluarga dan pasien diharapkan mampu melakukan latihan diaphragmatic breathing secara mandiri di rumah untuk mengatasi sesak napas akibat serangan PPOK dengan cepat dan efektif.
Description: validasi_repo_firli_Desember_2023_19
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123580
Appears in Collections:Diploma Programme - Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
KTI DELA DWI PUTRI A-1.pdf
  Until 2028-11-06
2.17 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.