Kesantunan Berbahasa Masyarakat Madura di Daerah PTPN XII Kendeng Lembu Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi

Abstract

Penggunaan bahasa Madura di beberapa wilayah di Banyuwangi terbilang masih ada yang menggunakan pelafalan yang dianggap kasar termasuk dari nada suara yang digunakan. Meskipun demikian masyarakat Madura tetap menerapkan kesantunan berbahasa saat melakukan interaksi antarsesama. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kesantunan, kapan penerapan kesantunan, dan tujuan penerapan kesantunan berbahasa yang digunakan masyarakat Madura yang berada dalam lingkup masyarakat yang multietnik di PTPN XII Kendeng Lembu, Glenmore. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang mempunyai tiga tahapan yaitu tahap penyediaan data, tahap analisis data, dan tahap penyediaan hasil data. Data penelitian ini berupa tuturan yang terikat dengan konteks oleh peserta tutur. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Madura dalam lingkup masyarakat multietnik di PTPN XII Kendeng Lembu, Glenmore sebagian besar santun dalam bertutur, walau tidak semua menggunakan bahasa yang halus. Kesantunan berbahasa masyarakat Madura didasarkan pada penerapan prinsip kesantunan, pemarkah kesantunan berbahasa secara verbal ataupun nonverbal melalu gestur tubuh, serta skala kesantunan. Bentuk dari kesantunan berbahasa masyarakat Madura yaitu dengan penggunaan sapaan, pemilihan diksi, gestur, nada suara, penerapan prinsip kesantunan, dan variasi tingkat tutur. Masyarakat Madura menerapkan kesantunan berbahasa pada saat meminta tolong, memberikan pertanyaan, menyatakan ucapan terima kasih, dan meminta izin. Tujuan masyarakat Madura menerapkan kesantunan berbahasa yaitu untuk menjaga hubungan sosial yang baik, menghormati, dan meminta tolong.