Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123318
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | SILFIYAH | - |
dc.date.accessioned | 2024-08-09T07:58:43Z | - |
dc.date.available | 2024-08-09T07:58:43Z | - |
dc.date.issued | 2023-06-09 | - |
dc.identifier.nim | 202303101092 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123318 | - |
dc.description | Finalisasi repositori tanggal 9 Agustus 2024_Kurnadi_Rara | en_US |
dc.description.abstract | Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang dapat mengakibatkan terjadinya komplikasi pada mikrovaskuler dan makrovaskuler yang akan menyebabkan terjadinya hambatan pada pembuluh darah ke seluruh organ, salah satunya ke bagian perifer. Terjadinya hambatan pembuluh darah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya hipoksia jaringan, sehingga aliran oksigen dalam darah berkurang dan menimbulkan masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif. Tujuan penulisan ini untuk mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus pada Ny. J dengan Masalah Keperawatan Perfusi Perifer Tidak Efektif di Ruang Melati RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023. Penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi pada pasien diabetes mellitus yang memenuhi kriteria partisipan. Hasil pengkajian didapatkan 5 gejala dan tanda mayor/minor yang sesuai SDKI yaitu pasien mengalami kesemutan pada bagian kaki, nyeri ekstremitas saat berjalan, warna kulit pucat, dan nilai Ankle Brachial Index 0,90. Kriteria hasil yang belum tercapai adalah pasien masih merasakan nyeri ekstremitas pada saat berjalan, dimana pasien masih dalam skala nyeri 3 dari target skala nyeri 0. Adanya nyeri pada pasien yang mengalami gangguan perfusi perifer menunjukkan masih belum lancarnya sirkulasi dalam pembuluh darah perifer. Ini terjadi karena intervensi yang penulis lakukan hanya bisa dilakukan dalam 3 hari, seharusnya terapi relaksasi otot progresif ini dilakukan selama 5 hari pagi dan sore. Dari hasil laporan kasus ini, pada penulis selanjutnya dapat melakukan perawatan sirkulasi secara umum dan relaksasi otot progresif secara khusus pada pasien DM yang mengalami masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif, dalam waktu minimal 5 hari pagi dan sore. Bagi perawat di ruang rawat inap, dapat menambahkan intervensi relaksasi otot progresif sebagai salah satu jenis rehabilitasi vaskular pada masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif. Bagi pasien disarankan untuk melakukan relaksasi otot progresif secara rutin selama dirumah | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Keperawatan D3 Keperawatan Universitas Jember Kampus Lumajang | en_US |
dc.subject | Diabetes Meilitus | en_US |
dc.subject | Perfusi Perifer Tidak Efektif | en_US |
dc.title | Asuhan Keperawatan Diabetes Mellitus pada Ny j dengan Masalah Keperawatan Perfusi Perifer Tidak Efektif di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023 | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | Keperawatan | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Ns. Laili Nur Azizah, S. Kep., M. Kep | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dwi Ochta Pebriyanti, S.KM., M. KKK | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_iswahyudi_Mei_2024 | en_US |
Appears in Collections: | Diploma Programme - Nursing |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
LTA_ Silfiyah.pdf Until 2028-11-07 | 6.5 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.