Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123302
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPUSPITASARI, Widari-
dc.date.accessioned2024-08-09T07:38:18Z-
dc.date.available2024-08-09T07:38:18Z-
dc.date.issued2024-01-09-
dc.identifier.nim201510102044en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123302-
dc.descriptionFinalisasi repositori tanggal 9 Agustus 2024_Kurnadi_Raraen_US
dc.description.abstractKoksidiosis pada ternak unggas disebabkan oleh protozoa gastrointestinal spp yang berdampak pertumbuhan menjadi terhambat, penurunan pada bobot badan, kualitas karkas, produksi telur hingga dapat menyebabkan kematian pada ternak unggas. Untuk mengurangi kerugian yang disebabkan oleh koksidiosis maka diperlukan uji coba pengaruh anti koksidiosis yang berbeda dalam penelitiaan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan anti koksidiosis terhadap indeks performans ayam broiler fase finisher pada perusahaan DMC Malang. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan, dimana pada perlakuan P1: anti koksidiosis kombinasi monensin dan diklazuril dengan dosis sebanyak 500 gr (monensin 250 gr + diklazuril 250 gr) dan P2 anti koksidiosis kombinasi maduramisin dan nikarbazin dengan dosis sebanyak 500 gr (maduramisin 250 gr + nikarbazin 250 gr) serta masing-masing ulangan ayam ditimbang bobot badannya sebanyak 36 ekor, sehingga penimbangan bobot badan ayam yaitu sebanyak 108 ekor per kandang per perlakuan. Penelitian ini menggunakan bibit DOC (Day Old Chick) Strain Lohman (MB 202), pakan comfeed SB 22 pelet untuk usia ayam 21 hari sampai panen. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah PBB, FCR, Feed intake, dan mortalitas. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan rata-rata perlakuan P1 dan P2 adalah sama, pada perlakuan P2 minggu ke 5 memiliki rataan nilai PBB yang tinggi (759,88 g/ekor), pada perlakuan P1 minggu ke 4 memiliki FCR paling rendah (1.26) dan feed intake (118,48 g/ekor). Mortalitas paling rendah terdapat pada P1 minggu ke 5 dan P2 minggu ke 4 (0,30%) dari total populasi ternak.en_US
dc.description.sponsorship1. Dr. Agr. Roni Yulianto, S.Pt., M.Pen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Pertanianen_US
dc.subjectAnti Koksidiosis,en_US
dc.subjectAyam Broiler,en_US
dc.subjectFase Finisheren_US
dc.titlePengaruh Perbedaan Anti Koksidiosis terhadap Performans Produksi Ayam Broiler Fase Finisher pada Perusahaan DMC Malangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPeternakanen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Agr. Roni Yulianto, S.Pt., M.P.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 24 Januari 2024en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI WIDARI PUSPITASARI.pdf
  Until 2028-06-20
1.77 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools