Penerapan Model Pembelajaran Discovery-Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Tema 6 Panas dan Perpindahannya kelas V SDN Lojejer 02 Jember

Abstract

Model pembelajaran discovery-learning adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan permasalahan sebagai suatu konteks dan dihadapkan kepada siswa untuk merangsang kemampuan dan mengembangkan keterampilan, materi, pengaturan diri agar siswa dapat berfikir kritis dan kreatif, dapat beradaptasi terhadap perubahan dan kemampuan evaluasi diri. Permasalahan yang sering ditemui guru pada saat proses pembelajaran berlangsung adalah aktivitas dan hasil belajar siswa yang masih rendah. Dalam hasil belajar diperoleh skor dari 27 siswa hanya 11 siswa yang mencapai nilai standar ≥ 70, sedangkan 8 siswa mendapatkan nilai yang cukup, dan 8 siswa mendapatkan nilai dibawah 70. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu diterapkan model pembelajaran discoverylearning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA Tema 6 Panas dan Perpindahannya pada siswa kelas V di SDN Lojejer 02 Jember. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di SDN Lojejer 02 Jember pada semester genap dengan Tema Panas dan Perpindahannya. Adapun subjek dalam penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan alokasi waktu 4 x 35 menit. Hasil dan pembahasan dalam penelitian menunjukkan bahwa presentase rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan sebesar 20% pada siklus I dari 68% menjadi 88% (aktif), sedangkan pada siklus II naik 8% menjadi 96% (sangat aktif). Skor rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas V SDN Lojejer 02 juga mengalami peningkatan skor rata-rata pada siklus I sebesar 3% menjadi 65% (cukup) dan siklus II naik 9% menjadi 74% (baik). Kesimpulan penelitian ini yaitu, dengan menggunakan model pembelajaran discovery-learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Saran yang ingin disampaikan yaitu, guru mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar yang menggunakan model discovery-learning. Bagi peneliti, hendaknya peneliti menyiapkan rencana sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di sekolah, serta dapat mengembangkan metode pembelajaran yang bervariasi agar dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.