Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123217
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorMAULANA, R Moh Dimas-
dc.date.accessioned2024-08-08T06:58:16Z-
dc.date.available2024-08-08T06:58:16Z-
dc.date.issued2023-08-08-
dc.identifier.nim192110101191en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/123217-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik_Lina Tgl 08 Agustus 2024en_US
dc.description.abstractPolusi udara merupakan salah satu penyebab dari timbulnya penyakit saluran pernapasan. Polusi udara timbul akibat pencemaran udara yang berasal dari kendaraan bermotor, kebakaran, debu, proses industri. Polusi udara meningkat seiring dengan perkembangan kota dan ini menyebabkan peningkatan aktivitas domestic dan industri. Emisi polusi udara meningkat setiap tahun. Polusi udara menyebabkan 4,2 juta kematian dini di seluruh dunia pada tahun 2017, sebanyak 91% diantaranya di dominasi oleh negara berpenghasilan menengah. Polusi dapat merusak sel-sel tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuk dapat menyebabkan penyakit jantung dan paru-paru, serta gangguan perekmbangan pada anak. Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menunjukkan bahwa polusi udara di Indonesia memiliki berhubungan dengan permasalah kesehatan paru seperti penurunan fungsi paru (21-24%), asma (1,3%), PPOK (prevalensi 6,3% pada bukan perkok) dan 4% dari kasus kanker paru-paru. Particulate Matter merupakan salah satu partiker yang terkadung dalam udara. Wilayah industri dan pertambangan memiliki kondisi lingkungan yang biasanya memiliki pencemaran yang tinggi. Kematian dan penyakit yang disebabkan oleh polusi udara seringkali di akibatkan oleh particulate matter (PM). Paparan terhadap particulate matter (PM) dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah pernapasan, penyakit kardiovaskular dan penyakit paru-paru. Berdasarkan hal tersebut peneliti ingin melakukan penelitian mengenai seberapa besar pencemaran udara yang terjadi di lingkungan masyarakat studi untuk menilai efek paparan particulate matter (PM10) pada penduduk di kawasan pertambangan dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL).Penelitian ini menggunakan deskriptif observasional penelitian ini untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif. Dalam penelitian ini menggunakan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL). Tujuan dari metode ini adalah untuk menganalisi risiko kesehatan lingkungan, yaitu menilai tingkat risiko masyarakat terhadap paparan particulate matter (PM10) di sekitar daerah pertambangan batu kapur. Hasil pengukuran kualitas udara yang dilakukan di 6 titik Dusun Kapuran Desa Grenden Kecamatan Puger selama 1 jam terdapat 2 titik lokasi yang menunjukkan hasil pengukuran tertinggi dibandingkan dengan 4 titik lainnya. Titik B dan Titik C merupakan titik yang memiliki nilai pengukuran tertinggi yakni 91 µg/m3 dan 86 µg/m3 sedangkan 4 titik lainnya yakni Titik A (73 µg/m3 ), Titik D (60 µg/m3 ), Titik E (67 µg/m3 ), Titik F (73 µg/m3 ) . Baku mutu yang digunakan adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 (Lampiran VII)-Baku Mutu Udara Ambien sebesar 75 µg/m3 selama 24 jam. Dalam hasil penelitian Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) menunjukkan hasil Karakterisasi risiko dalam hasil penelitian ini menunjukkan hasil terdapat 25 responden yang memiliki nilai RQ > 1 atau RQ lebih dari satu yang sehingga memiliki risiko tidak aman. Rata-rata hasil Karakterisasi Risiko dari 25 responden tersebut adalah 1,00 - 2,35. Hal ini sangat berbahaya bagi manusia sebab partikel padat yang lebih kecil yakni 1-3 mikron dapat selaput lendir atau permukaan paru-paru. Hal ini menjukkan bahwa tingkat pencemaran kualitas udara yang ada di Dusun Kapuran tidak aman bagi masyarkat setempat. Pengelolaan risiko dilakukan dengan meliputi beberapa pendekatan yaitu pendekatan teknologi, pendekatan sosial ekonomi, dan pendekatan institusional. Pendekatan Teknologi dapat berupa filter sederhana pada cerobong tungku pembakaran gamping, melakukan penghijauan agar dapat menyerap polusi yang timbul, penyiraman roda kendaraan yang keluar dari pabrik. Pendekatan sosial-ekonomi dapat berupa pemberikan kompensasi terhadap masyarakat sekitar pertambangan, pemberdayaan masyarakat yang berisiko. Pendekatan institusional dapat berupa melakukan kerja sama dengan pihak pemerintah setempat agar dapat mengatur volume kendaraan yang melintasi di jalan Dusun Kapuran, melakukan pelaporan kepada instasi terkait pencemaran yang terjadi. Saran dari penelitian ini adalah bagi instasi pemerintah terkait untuk melakukan pengukuran kualitas udara secara berkala agar masyarakat dapat melakukan tindakan pencegahan terhadap kualitas udara yang tidak sehat. Masyarakat dihimbau untuk menggunakan alat pelindung diri seperti masker ketika melakukan aktivitas di luar rumah baik untuk bekerja ataupun berpergian keluar rumah.en_US
dc.description.sponsorshipPembimbing Dr. Khoiron, S.KM., M.Scen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectKESEHATAN LINGKUNGANen_US
dc.subjectLINGKUNGAN PERTAMBANGANen_US
dc.subjectPAJANAN PM10en_US
dc.titleAnalisis Risiko Kesehatan Lingkungan Pajanan PM 10 di Lingkungan Pertambangan (Studi di Dusun Kapuran Gunung Sadeng Kecamatan Puger Kabupaten Jember)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiIlmu Kesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Khoiron, S.KM., M.Scen_US
dc.identifier.pembimbing2-en_US
dc.identifier.validatorKacung- 5 Oktober 2023en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
R. Moh. Dimas Maulana_192110101191.pdf
  Until 2028-10-04
3.63 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools