Peran Pengurus dalam Upaya Pencegahan Kekerasan pada Santri Tingkat SMP dan SMA di Pondok Pesantren Nurul Islam Kabupaten Jember

Abstract

Pesantren merupakan tempat santri untuk mendalami pendidikan agama islam. Santri di pesantren berasal dari karakteristik budaya, sosial, ekonomi yang berbeda beda sehingga dari keberagaman tersebut tidak jarang menimbulkan sebuah permasalahan salah satunya terjadinya kekerasan. Kementerian Agama menyikapi adanya kekerasan di pesantren mengeluarkan Peraturan Menteri Agama No 73 Tahun 2022 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di satuan pendidikan agama. Adanya peraturan ini menarik serta peran pengurus pesantren dalam mengimplementasikan upaya pencegahan kekerasan di pesantren. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan pada penelitian ini yakni pengurus Pesantren Nurul Islam Jember. Penentuan informan penelitian menggunakan purposive sampling dengan Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Data diolah dan disajikan dalam bentuk teks deskriptif disertai kutipan hasil wawancara. Hasil penelitian pada faktor predisposi yakni gender, status jabatan, usia, pengetahuan, sikap berperan penting dalam penentuan peran pengurus pesantren. faktor pendukung yakni belum terlaksanakan pedoman/SOP dalam pencegahan kekerasan, sarana dan prasarana telah di laksanakan. Faktor pendorong yakni seluruh pengurus pesantren telah menjalankan peran yang telah diamanahkan dalam Upaya pencegahan kekerasan. Namun yang menjadi kendala yakni masih terdapat sebagian pengurus pesantren yang memiliki sikap tidak peduli kepada sebagian kecil santri dan belum adanya panduan atau SOP pencegahan kekerasan.