Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122748
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorHABIIBII, Mochammad Nurul-
dc.date.accessioned2024-07-31T01:53:19Z-
dc.date.available2024-07-31T01:53:19Z-
dc.date.issued2023-08-01-
dc.identifier.nim190110201062en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122748-
dc.description.abstractRegister merupakan salah satu bentuk variasi bahasa yang memiliki karakteristik tersendiri. Variasi bahasa register tidak memiliki kaidah yang konkret dan mengikat, sifatnya bebas, baik pola pembentukannya maupun pola penggunaannya, tidak ada benar dan salah dalam penggunaan register selama antara penutur dan lawan tutur memahami bahasa yang digunakan. Eksistensi register selalu terjaga dan terus berkembang, setiap kelompok sosial atau kelompok masyarakat dengan tujuan dan perhatian yang sama akan memiliki registernya masing-masing dan akan terus berkembang bentuknya. Salah satu kelompok sosial yang memiliki register unik dan beragam adalah kelompok sosial di media sosial Twitter. Eksistensi register di media sosial Twitter tidak luput dari peran generasi muda yang terus aktif menggunakan dan mengembangkan bahasa. Dalam media sosial kita bisa berinteraksi dengan orang dari beragam asal dan beragam latar belakang sosial tanpa harus bertatap muka, hal tersebut yang menjadi ruang untuk perkembangan register di media sosial terutama Twitter. Fenomena kebahasaan tersebut mendorong peneliti untuk mendeskripsikan bentuk dan pola pembentukan register serta fungsi register yang digunakan pada sebuah akun menfess (mention and confess) @jembermfs di Twitter. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apa saja bentuk register yang digunakan oleh kelompok sosial tersebut, kemudian bagaimana prosesnya hingga benar-benar menjadi sebuah register dan apa fungsi yang ingin dicapai dengan menggunakan register tersebut dalam sebuah tuturan. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan metode. Tahap pertama adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan metode simak bebas libat cakap, peneliti memposisikan diri di luar dari objek yang diteliti tanpa ikut campur di dalamnya dan hanya menyimak serta mengamati gejala bahasa yang terjadi pada ix objek yang dipilih. Data dikumpulkan dengan metode menyalin data (copy paste) dari akun menfess @jembermfs dan disimpan dalam bentuk tabel data. Tahap kedua adalah analisis data yang dilakukan dengan metode padan atau metode yang menempatkan peneliti di luar objek dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan. Terdapat tiga proses dalam analisis data. Pertama, peneliti akan membaca dengan seksama secara keseluruhan semua tuturan yang ada di akun menfess @jembermfs. Kedua, peneliti akan menguraikan secara deskriptif semua data yang terkumpul. Ketiga, peneliti menyimpulkan hasil analisis. Tahap terakhir adalah penyajian data yang dilakukan dengan metode penulisan informal tanpa melibatkan simbol dan lambang fonologis. Register yang digunakan pada akun menfess @jembermfs memiliki keunikan khusus, beberapa leksikon yang digunakan terbilang cukup umum namun pola penggunaannya menarik, semua register yang digunakan dalam akun menfess @jembermfs mengerucut kepada dua pola. Pola meringkas bentuk tuturan dan pola merubah bentuk penulisan atau merubah bentuk makna agar terlihat lebih modis. Hasil penelitian pada akun menfess @jembermfs menunjukan bahwa register yang digunakan berjumlah 99 data yang terdiri atas beragam bentuk dan pola pembentukan. Register pada akun menfess Twitter @jembermfs berupa bentuk dasar dengan 86 data dan bentuk majemuk 13 data. Terdapat lima proses pembentukan leksikon register. Proses pembentukannya antara lain: singkatan, kontraksi, pemenggalan, pelesetan, dan kata baru. Pola pembentukan singkatan adalah pola yang dominan, sebagian besar register yang digunakan berasal dari pola singkatan seperti f (female), m (male), dan TIA (Thaks In Advance). Penggunaan register pada akun menfess Twitter @jembermfs mencapai 4 dari 6 fungsi bahasa pada teori fungsi bahasa menurut Chaer dan Agustina (2014), antara lain: fungsi emotif, fungsi direktif, fungsi fatik, dan fungsi referensial. Register pada akun menfess @jembermfs berbentuk leksikon yang menjadikan register tersebut tidak dapat berdiri sendiri untuk mencapai fungsi dari suatu bahasa. Namun, keberadaan register dapat memperkuat sebuah tuturan untuk mencapai salah satu fungsi dari sebuah bahasa.en_US
dc.description.sponsorshipDra.Anastasia Erna Rochiyati Sudarmaningtyas, M.Hum. Edy Hariyadi, S.S., M.Si.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ilmu Budayaen_US
dc.subjectREGISTERen_US
dc.subjectTWITTERen_US
dc.subjectVARIASI BAHASAen_US
dc.titleRegister pada Akun Twitter @jembermfs (Kajian Sosiolinguistik)en_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiSastra Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dra.Anastasia Erna Rochiyati Sudarmaningtyas, M.Hum.en_US
dc.identifier.pembimbing2Edy Hariyadi, S.S., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
doc.pdf
  Until 2028-08-06
928.97 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools