Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122456
Title: Penerapan Metode Digital Forensik dalam Upaya Mendeteksi Tindak Pidana Pencucian Uang Melalui Transaksi Bitcoin
Authors: ANNISA, Sevia Okta
Keywords: Digital Forensik
Tindak Pidana Pencucian Uang
Transaksi Bitcoin
Issue Date: 11-Jun-2024
Publisher: Fakultas Hukum
Abstract: Pencucian Uang merupakan tindak pidana menyembunyikan kekayaan yang merupakan hasil dari tindak pidana. Hal tersebut dilakukan agar asal-usul dari harta kekayaan tersebut tidak dapat diketahui dan seakan dianggap sebagai harta yang sah. Tindak pidana pencucian uang merupakan salah satu jenis tindak pidana yang mengikuti arah perkembangan zaman. Hal tersebut terlihat dari modus pelaku yang semakin canggih, salah satunya yaitu melalui sarana mata uang virtual atau virtual currency berupa Bitcoin. Pencucian uang yang dilakukan melalui penggunaan mata uang virtual Bitcoin lebih sukar untuk dilakukan pelacakan dan penyelidikan daripada pencucian uang yang menggunakan uang kartal. Dikarenakan sifatnya yang terdesentralisasi, sehingga tidak terdapat otoritas pusat yang mengatur dan menerapkan prinsip Know Your Costumer. Modus tindak pidana pencucian uang yang semakin pelik dan belum adanya kebijakan yang mengatur secara tegas dan jelas mengenai kegiatan transaksi yang melibatkan Bitcoin. Ketiadaan informasi profil dan identitas dari pengguna yang memadai ini yang mengakibatkan sulitnya pelacakan pelaku pencucian uang. Tentunya menjadi tantangan tersendiri baik bagi aparat penegak hukum dan PPATK sebagai lembaga sentral yang melaksanakan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Berdasarkan permasalahan tersbeut, penulis melakukan penelitian skripsi dengan judul “Penerapan Metode Digital Forensik dalam Upaya Mendeteksi Tindak Pidana Pencucian Uang Melalui Transaksi Bitcoin.” Penulisan skripsi ini memiliki tiga rumusan masalah: (1) Apa perkembangan inovasi metode digital forensik dalam mendeteksi tindak pidana pencucian uang melalui transaksi Bitcoin?; (2) Apakah tindak pidana pencucian uang melalui transaksi Bitcoin dapat dideteksi dengan menggunakan metode digital forensik?; (3) Bagaimana pengaturan penerapan metode digital forensik untuk mendeteksi pencucian uang yang dilakukan melalui sarana transaksi Bitcoin dalam hukum pidana di masa depan? Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam skripsi ini adalah menelusuri perkembangan digital forensik, termasuk ruang lingkup, dan inovasi yang dapat digunakan untuk mendeteksi pencucian uang melalui transaksi Bitcoin. Selanjutnya adalah untuk mengetahui kemampuan digital forensik dalam mendeteksi tindak pidana pencucian uang melalui transaksi Bitcoin. Serta, memberikan rekomendasi mengenai pengaturan penerapan digital forensik untuk mendeteksi pencucian uang yang dilakukan melalui transaksi Bitcoin terhadap hukum pidana di masa depan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah tipe penelitian yuridis normatif. Pendekatan penelitian ini berupa pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Bahan hukum yang digunakan bersumber dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan non hukum. Hasil penelitian skripsi ini Pertama, keberadaan Bitcoin yang populer di Indonesia ternyata diatur oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) melalui Peraturan BAPPEBTI Nomor 5 Tahun 2019 tentang Ketentuan Teknis Penyelenggaran Pasar Fisik Crypto Asset di Bursa Berjangka. Mata uang virtual dan/atau Bitcoin ini rentan digunakan sebagai sarana untuk melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menyembunyikan identitas asli pengguna sehingga mempermudah para pelaku dalam menyamarkan harta kekayaan. Dengan demikian, pada bagian ini menelusuri mengenai perkembangan investigasi melalui digital forensik dalam memperoleh bukti digital yang dapat digunakan dalam proses pembuktian tindak pidana mayantara (cyber crime). Kedua, pencucian uang pada dasarnya melalui tiga tahapan yaitu placement, layering, dan integration. Seseorang dapat dikatakan telah melakukan pencucian apabila hasil akhir yang dipadukan dengan fakta hukum yang menunjukkan bahwa keadaan aset telah tersamarkan.Ketika praktik pencucian uang melalui transaksi Bitcoin tersebut dilakukan oleh para pelaku, aparat penegak hukum akan sangat sulit mendeteksi dan memperoleh bukti digital. Sehingga, pada bagian ini diketahui bahwa pangadopsian metode digital forensik yang digabungkan dengan akuntansi forensik mungkin sangat mampu untuk mendukung pendeteksian pencucian uang Khususnya apabila ditunjang dengan peralatan, kemampuan serta pengetahuan dari ahli forensik. Ketiga, mengingat sifat dari tindak pidana pencucian uang yang transnasional. Tantangan lainnya yang dihadapi oleh penegak hukum dalam memberantas pencucian uang yang dilakukan melalui ruang siber ialah terkait dengan yurisdiksi yang terbatas. Yurisdiksi yang terbatas memungkinkan terjadinya benturan terhadap kewenangan suatu negara, sehingga aparat penegak hukum akan kesulitan dalam menerapkan hukum. Pada bagian ini, dijelaskan pula kedudukan dari alat bukti elektronik sebagai bagian penting dari pembuktian cyber laundering. Adapun yang disarankan pada penulisan skripsi ini ialah, melihat keadaan kejahatan yang bertransformasi semakin canggih. Maka, tidak ada salahnya bagi aparat penegak hukum untuk mengkaji secara lebih mendalam dan melakukan identifikasi terhadap bukti digital agar dapat digunakan untuk melacak cyber laundering. Di samping itu, keberadaan digital forensik sangat penting untuk menjaga higienitas bukti-bukti digital. Sehingga untuk mendukung pelaksanaannya, hendaklah ditunjang dengan peralatan yang memadai serta kemampuan ahli yang mumpuni. Untuk meminimalisir hambatan pada saat proses investigasi. Serta, mengingat salah satu hambatan dari penanganan cyber laundering adalah terkait yurisdiksi. Maka, pemangku kebijakan. dapat mempertimbangkan untuk menjalin suatu kerja sama internasional dalam menangani kejahatan pencucian uang. Tak lupa pula, perluasan payung hukum dirasa perlu agar tidak terjadi multiprestasi terhadap kedudukan bukti-bukti elektronik sehingga dapat menjerat pelaku cyber launderer.
Description: Finalisasi unggah file repositori tanggal 16 Juli 2024_Kurnadi
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122456
Appears in Collections:UT-Faculty of Law

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Repository_Sevia Okta Annisa 200710101286.pdf
  Until 2028-07-16
952.32 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools