Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122450
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNADHIFAH, Nisrina-
dc.date.accessioned2024-07-16T08:16:00Z-
dc.date.available2024-07-16T08:16:00Z-
dc.date.issued2023-07-21-
dc.identifier.nim192210101124en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122450-
dc.description.abstractApotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan kefarmasian yang harus dilakukan di apotek salah satunya, dispensing obat resep dan non-resep. Namun, di apotek umumnya hanya terfokus pada kegiatan transaksi jual beli obat, sedangkan aspek yang sudah diatur dalam standar pelayanan kefarmasian seringkali diabaikan. Hal tersebut dapat memicu masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan obat tanpa resep, salah satunya antibiotik. Pemakaian antibiotik yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping yang merugikan seperti resistensi antibiotik, kegagalan pengobatan dan toksisitas. Masalah resistensi antibiotik merupakan hal yang paling penting karena infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang resisten sering tidak dapat berhasil diobati menggunakan pengobatan standar dengan antibiotik. Akibatnya menyebabkan lama waktu rawat inap lebih lama di rumah sakit, meningkatkan morbiditas, mortilitas, dan biaya kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelayanan antibiotik tanpa resep di apotek Kabupaten Lumajang menggunakan metode simulasi pasien dengan skenario kasus common cold. penelitian ini melibatkan 26 apotek di Kecamatan Lumajang, Sukodono, dan Tekung sebagai populasi penelitian. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Data yang dianalisis yaitu jumlah apotek yang melakukan pelayanan antibiotik tanpa resep, jumlah apotek yang melakukan praktik penggalian informasi pasien, dan jumlah apotek yang melakukan praktik pemberian informasi obat. Hasil penelitian menunjukkan 21 (91,3%) apotek di Kabupaten Lumajang tidak memberikan obat antibiotik tanpa resep, terdapat 22 (95,6%) apotek yang tidak melakukan penggalian informasi pasien dan 1 (4,4%) apotek yang melakukan penggalian informasi pasien, dan ditemukan 0 (0%) apotek di Kabupaten Lumajang yang melakukan pemberian informasi obat.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectEvaluasien_US
dc.subjectAntibiotiken_US
dc.subjectMetode Simulasi Pasienen_US
dc.subjectApoteken_US
dc.titleEvaluasi Pelayanan Antibiotik Tanpa Resep di Apotek Kabupaten Lumajang dengan Metode Simulasi Pasienen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.pembimbing1apt. Ema Rachmawati., S. Farm, M. Sc.en_US
dc.identifier.pembimbing2apt. Ika Norcahyanti., S. Farm., M. Sc.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
dc.identifier.finalization0a67b73d_2024_07_tanggal 10en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Naskah skripsi_Nisrina Nadhifah_19-124.pdf1.25 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools