Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122087
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorLESTARI, Dwi Yuni-
dc.date.accessioned2024-07-12T06:13:09Z-
dc.date.available2024-07-12T06:13:09Z-
dc.date.issued2023-07-20-
dc.identifier.nim190110301016en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122087-
dc.description.abstractSkripsi ini tentang konversi lahan Perkebunan Kendenglembu, Desa Karangharjo, Glenmore-Banyuwangi tahun 2013-2020. Permasalahan dalam skripsi ini yaitu (1) alasan Perkebunan Kendenglembu melakukan konversi lahan dari tanaman kakao dan karet ke tanaman tebu (2) proses terjadinya konversi lahan (3) dampak konversi lahan bagi tenaga kerja lepas. Metode yang digunakan, metode sejarah oleh Louis Gottschalk yang meliputi empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Pendekatan yang digunakan adalah sosiologi ekonomi, dengan teori ekonomi oleh Marshall, yaitu ilmu yang mempelajari usaha individu dalam ikatan pekerjaan di kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukkan, tahun 2013 Perkebunan Kendenglembu melakukan konversi lahan ke tebu berdasarkan kebijakan dari PTPN XII berkaitan dengan berdirinya Industri Gula Glenmore. Sebelum adanya konversi lahan, tenaga kerja lepas memiliki keterampilan pada tanaman karet dan kakao yang menjadi komoditi utama. Tenaga kerja terbagi menjadi tenaga kerja tetap dan lepas. Tenaga kerja tetap mayoritas diduduki oleh seorang asisten, dan mandor dengan upah bulanan. Tenaga kerja lepas mayoritas menjadi petani kebun dengan upah harian. Pasca adanya konversi lahan, menimbulkan dampak bagi pekerja lepas, pasalnya tanaman tebu perawatannya tidak setiap hari dilakukan seperti halnya kakao dan karet. Kurangnya pengalaman tenaga kerja lepas saat pemanenan tebu, membuat pihak perkebunan lebih banyak mendatangkan tenaga kerja dari Jember dan Bondowoso. Lapangan kerja bagi pekerja lepas menjadi terbatas, sedangkan penghasilan didapatkan apabila tersedianya pekerjaan. Berkurangnya penghasilan yang didapatkan, mengarah pada rendahnya pendidikan yang ditempuh anak-anak pekerja lepas. Akibatnya muncul pekerjaan baru, seperti menjadi TKI di luar kota, sopir taxi, menjadikan peternakan yang semula menjadi pekerjaan sampingan kini lebih diutamakan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherIlmu Budayaen_US
dc.subjectKonversi Lahanen_US
dc.titleKonversi Lahan di Perkebunan Kendenglembu Kecamatan Glenmore Banyuwangi Tahun 2013-2020en_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiIlmu Sejarahen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Latifatul Izzah, M.Humen_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Eko Crys Endrayadi, M.Humen_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_Mei_2024en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Culture (Cultural Knowledge)

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
SKRIPSI DWI YUNI LESTARI 190110301016 REPOSITORY.pdf
  Until 2028-05-03
1.48 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools