Pengaruh Dosis Mikoriza Arbuskula dan Konsentrasi PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacterium) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max. (L.) Merrill)”

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan polong-polongan yang memiliki banyak sumber protein alami atau nabati. Produksi kedelai cenderung tidak stabil dan mengalami penurunan disetiap tahunnya. Hal ini karena menurunnya kesuburan tanah akibat penggunaan bahan kimia secara terus menerus karena dirasa akan relatif lebih cepat menumbuhkan tanaman, sehingga mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan seperti menurunnya unsur hara. Tanaman kedelai juga membutuhkan unsur hara kurang lebih sama seperti tanaman pada umumnya yaitu nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K). Masalah rendahnya produktivitas kedelai dapat diatasi salah satunya yaitu dengan penggunaan mikoriza yang dikombinasikan dengan PGPR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi dosis mikoriza arbuskula dan konsentrasi PGPR terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Pelaksanaan penelitian ini pada bulan Agustus sampai dengan Desember 2022 di desa Jogoloyo, Kabupaten Jombang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor (4 x 4) dan tiga ulangan. Faktor pertama yaitu Dosis Mikoriza arbuskula (M) ada 4 taraf yaitu : M0 = 0 g/tanaman, M1 = 10 g/tanaman, M2 = 15 g/tanaman, M3 = 20 g/tanaman dan faktor kedua adalah konsentrasi PGPR (P) ada 4 taraf yaitu : P0 = 0 ml/L, P1= 15 ml/L, P2= 20 ml/L, P3 = 25 ml/L. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan dosis mikoriza arbuskula 20 g/tanaman dengan konsentrasi PGPR 25 ml/L (M3P3) memberikan hasil terbaik terhadap jumlah polong isi pertanaman dan berat kering biji, pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.