Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122048
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorFATHONI, Fadli Muhammad-
dc.date.accessioned2024-07-11T07:27:26Z-
dc.date.available2024-07-11T07:27:26Z-
dc.date.issued2023-06-20-
dc.identifier.nim191610101125en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/122048-
dc.description.abstractMasalah utama penyakit rongga mulut masyarakat Indonesia, khususnya pada anak-anak adalah karies gigi. Karies gigi merupakan penyakit multifaktorial karena terjadi interaksi antar empat faktor utama meliputi: host (gigi dan saliva), mikroorganisme (bakteri kariogenik), substrat (diet), dan waktu. Keempat faktor tersebut harus saling berkerjasama agar karies gigi dapat terjadi. Menurut hasil Riskesdas 2018, prevalensi karies gigi untuk anak usia 5-9 tahun dan 10-14 tahun yaitu berturut-turut 92,6% dan 73,4% (Kemenkes, 2018). Untuk mendapatkan prevalensi kebutuhan perawatan gigi berlubang bisa menggunakan Required Treatment Index (RTI), angka persentase perbandingan dari jumlah gigi yang terkena karies pada gigi susu atau gigi permanen dengan angka def-t atau DMF-T. Selain itu, RTI memberikan gambaran besarnya karies yang belum diatasi sehingga membutuhkan tumpatan atau pencabutan (Tri, 2020). Berdasarkan RTI Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa sebanyak 66,7% anak usia 1-12 tahun mengalami karies gigi, yang artinya hanya 33,3% anak yang bebas dari karies gigi (Sumini dkk., 2014). Tingginya prevalensi karies baik di Indonesia maupun Provinsi Jawa Timur menunjukan bahwa diperlukannya sebuah sistem teknologi dan informasi untuk mendeteksi dini adanya karies gigi oleh tenaga ahli kedokteran gigi karena karies gigi yang tidak dilakukan perawatan dapat menyebabkan masalah yang lebih serius bagi si anak selain sakit gigi yang lebih parah, yaitu dapat memengaruhi tumbuh kembang anak, dan berkurangnya konsentrasi atau semangat anak untuk bersekolah karena sakit gigi. Untuk mencapai tujuan diatas, pemanfaatan sistem teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan yaitu dengan menyusunnya sebuah aplikasi berbasis web yang bernama Simetri. Aplikasi Simetri dapat memberikan gambaran kebutuhan perawatan karies gigi sehingga kondisi karies gigi yang lebih parah dapat dicegah. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah agroindustri bobbin Arjasa, Kecamatan Arjasa yang merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Jember. Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu mengkaji nilai def-t, DMF-T, dan RTI pada anak sekolah dasar di wilayah Agroindustri Bobbin Arjasa melalui aplikasi berbasis web Simetri. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Dalam penelitian ini akan dilakukan pemeriksaan berupa pemeriksaan klinis berdasarkan indeks def-t, DMF-T, dan RTI. Kemudian hasil pemeriksaan tersebut disajikan secara deskriptif dan digital dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan grafik oleh aplikasi Simetri. Langkah awal sebelum dilakukannya pemeriksaan adalah dengan memberikan informed consent kepada orang tua responden, lalu diminta untuk mengembalikan sesuai dengan jangka waktu yang telah diberikan, selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada masingmasing sekolah setiap minggunya. Penelitian ini didapatkan responden keseluruhan sejumlah 200 siswa dengan rentang usia 7-12 tahun. Jumlah siswa laki-laki lebih banyak yaitu 106 siswa dibandingkan jumlah siswa perempuan yaitu 94 siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata def-t dan DMF-T pada anak perempuan lebih tinggi dibandingkan anak laki-laki serta terjadi peningkatan grafik pada nilai rata-rata DMF-T berdasarkan usia. Hasil penelitian ini juga menunjukkan persentase RTI pada gigi sulung maupun gigi tetap lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Hal ini dikarenakan jumlah exfoliate/Missing anak laki-laki pada penelitian ini lebih rendah dibandingkan anak perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa rendahnya jumlah exfoliate/Missing dapat memengaruhi tingginya persentase Required Treatment Index (RTI). Kesimpulan dari penelitian ini adalah anak sekolah dasar di wilayah agroindustri bobbin Arjasa, Kabupaten Jember memiliki nilai def-t kategori sedang yaitu 4,27, nilai DMF-T kategori sedang yaitu 3,00, dan skor RTI sebesar 76,79% untuk gigi sulung dan 97,50% untuk gigi tetap. Selain itu, Aplikasi berbasis web Simetri memberikan gambaran kebutuhan perawatan karies gigi anak kepada orang tua sejak dini sehingga kondisi karies gigi yang lebih parah dapat dicegah.en_US
dc.description.sponsorshipdrg. Berlian Prihatiningrum., M.DSc., Sp.KGA drg. Surartono Dwiatmoko., M.Men_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteran Gigien_US
dc.subjectREQUIRED TREATMEANT INDEX (RTI)en_US
dc.subjectANAK SEKOLAH DASARen_US
dc.subjectAPLIKASI WEBen_US
dc.titlePenilaian Required Treatment Index (Rti) pada Anak Sekolah Dasar di Wilayah Agroindustri Bobbin Arjasa Kabupaten Jember Melalui Aplikasi Berbasis Web “Simetri”en_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.prodiKedokteran Gigien_US
dc.identifier.pembimbing1drg. Berlian Prihatiningrum., M.DSc., Sp.KGAen_US
dc.identifier.pembimbing2drg. Surartono Dwiatmoko., M.Men_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_iswahyudi_April_2024en_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Dentistry

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
skripsi repository.pdf
  Until 2028-07-25
3.3 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools