Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121958
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | SAVITRIANI, Maulidia | - |
dc.date.accessioned | 2024-07-11T06:26:39Z | - |
dc.date.available | 2024-07-11T06:26:39Z | - |
dc.date.issued | 2024-05-21 | - |
dc.identifier.nim | 202110101008 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121958 | - |
dc.description | Finalisasi unggah file repositori tanggal 11 Juli 2024_Kurnadi | en_US |
dc.description.abstract | Pekerja Seks Perempuan merupakan kelompok rentan berisiko yang dapat menjadi sarana penularan infeksi menular seksual (IMS).Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi terus terang. Pemilihan informan menggunakan teknik snowball sampling pada PSP yang masih aktif dengan jumlah informan sebanyak 5 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tematik. Penelitian ini menjawab perilaku pencegahn IMS yang dilakukan PSP dipengaruhi oleh antecedent alami dan terencana. Beberapa informan penelitian bekerja sebagai PSP selama kurang lebih 3 tahun. Seluruh informan penelitian tidak pernah mengalami IMS tersebut dan gejalanya. Seluruh PSP memiliki keinginan dari diri sendiri untuk melakukan pencegahan IMS. Kebanyakan informan memilih teman untuk bertukar cerita. PSP menjawab akses terhadap fasilitas kesehatan mudah dijangkau. PSP memperoleh informasi IMS dari media sosial. Alat kontrasepsi yang digunakan PSP berupa kondom. PSP tidak dapat menolak ajakan kliennya untuk berhubungan seks tanpa menggunakan kondom. Hal ini karena mereka takut tidak memperoleh penghasilan. Vaksinasi tidak dilakukan secara rutin oleh PSP, namun aksesnya relatif mudah. Praktik vaksinasi untuk mencegah IMS dapat diakses secara mandiri oleh PSP. PSP tidak pernah memakai narkoba, namun tetap merokok. Cara PSP menjaga kebersihan dan kesehatan alat kelamin adalah dengan sabun dan ramuan herbal. Setelah PSP melakukan aktivitas seksual, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan diri. Konsekuensi positif dari PSP adalah adanya kontrol yang baik terhadap apa yang dilakukan seseorang untuk mencegah IMS sehingga tidak merasa rentan terhadap kesehatannya.Perilaku pencegahan penyakit menular seksual masih dilakukan oleh pekerja seks tergantung niat dan biayanya. | en_US |
dc.description.sponsorship | 1. Dr.Dewi Rokhmah, S.KM., M.Kes 2. Taufan Asrisyah Ode, S.KM., M.Kes | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.subject | Infeksi Menular Seksual | en_US |
dc.subject | Pekerja Seks Perempuan | en_US |
dc.subject | Kabupaten Lumajang | en_US |
dc.title | Perilaku Pencegahan Infeksi Menular Seksual oleh Pekerja Seks Perempuan di Eks-Lokalisasi Dusun Suko II Kabupaten Lumajang | en_US |
dc.type | Skripsi | en_US |
dc.identifier.prodi | S1 Kesehatan Masyarakat | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. Dewi Rokhmah, S.KM., M.Kes | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Taufan Asrisyah Ode, S.KM., M.Kes | en_US |
dc.identifier.validator | Teddy | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Public Health |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
repository unej skripsi.pdf Until 2028-06-11 | Maulidia Elvira Savitriani | 1.32 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools