Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121740
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorNAZIHA, Fikri-
dc.date.accessioned2024-06-21T02:07:47Z-
dc.date.available2024-06-21T02:07:47Z-
dc.date.issued2023-08-01-
dc.identifier.nim192110101105en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121740-
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 21 Juni 2024en_US
dc.description.abstractFenomena mom-shaming kerap dialami oleh para ibu selama masa proses pengasuhan anaknya. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti dengan menunjukkan bahwa 71% responden ibu mengaku pernah mendapatkan momshaming. Mom-shaming dapat menjadi faktor eksternal terjadinya kecemasan tentang pengasuhan anak oleh ibu yang pertama kali menjadi orang tua, sehingga berpengaruh pada menurunnya self-efficacy ibu. Hal tersebut dapat menjadi penghambat dalam pemberian perawatan dan pembentukan hubungan kasih sayang antara ibu dan anak. Mom-shaming paling sering dialami oleh ibu baru atau ibu primipara. Hal ini terjadi karena ibu primipara seringkali merasa bingung sehingga membutuhkan adaptasi dengan tugas baru dalam merawat anaknya. Penelitian menggunakan model pendekatan resiprocal causes yang dikembangkan dari Teori Kognisi Sosial oleh Bandura (1977). Penelitian bertujuan untuk menganalisis proses self-efficacy dan perilaku ibu primipara yang pernah mendapatkan momshaming dalam melakukan perawatan anak. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan pada ibu primipara dengan anak usia 0- 3 tahun yang pernah mendapatkan ujaran mom-shaming di wilayah Kabupaten Jember. Penelitian melibatkan 5 informan utama dan 6 informan tambahan yang didapatkan melalui teknik purposive sampling. Pengumpulan data yang dilakukan melalui wawancara secara mendalam (indepth interview). Analisis data menggunakan jenis thematic content analysis dilakukan dengan transkrip data, coding, reduksi, penyajian serta penarikan kesimpulan dan saran. Penelitian ini menggunakan uji kredibilitas dengan menggunakan triangulasi sumber. Sedangkan uji dependabilitas akan dilakukan oleh pembimbing untuk dilakukan evaluasi. Hasil penelitian menemukan bahwa proses self-efficacy ibu primipara korban mom-shaming secara kognisi ditunjukkan dengan ketertarikan ibu terhadap tumbuh kembang anak dan melakukan konsultasi ke tenaga kesehatan. Secara motivasi, ibu menjadi terdorong untuk berusaha agar anak dapat memiliki pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan tahapan usianya atau bahkan bisa lebih cepat daripada anak seusianya. Secara afeksi, ibu mengaku merasa tersinggung, sedih dan bingung karena ujaran mom-shaming terhadapnya. Secara seleksi, ibu pada akhirnya cenderung mengabaikan ujaran mom-shaming terhadapnya dan memilih mempercayai hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan. Perilaku pengasuhan dan perawatan anak oleh ibu primipara korban mom-shaming berupa perilaku pemberian makan (feeding) menunjukkan bahwa ibu telah menjalankan pola pemberian makan Responsive Feeding (RF). Perilaku ketertarikan ibu pada anak (interest) ditunjukkan dengan minat ibu dalam memantau dan menstimulasi tumbuh kembang anak. Perilaku ibu dalam merespon anak (response) menunjukkan bahwa secara umum ibu memberikan respon yang baik terhadap tangisan anak. Perilaku ibu dalam mencoba berkomunikasi dengan anak (speech) ditunjukkan ibu dengan memberikan stimulasi komunikasi pada anak melalui obrolan tentang aktivitas sehari-hari. Saran yang diberikan peneliti bagi ibu primipara yakni ibu dapat lebih terbuka untuk melakukan konsultasi pada tenaga kesehatan apabila ujaran momshaming dirasa mengganggu proses pengasuhan dan perawatan anak. Bagi keluarga dapat memberikan pendampingan dan dukungan positif untuk ibu primipara dalam mengasuh anak. Bagi masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran terkait fenomena mom-shaming yang utamanya terjadi pada ibu primipara agar menghindari perilaku mom shaming. Bagi institusi pelayanan kesehatan baik rumah sakit, puskesmas, klinik praktik dokter, klinik praktik bidan bahkan posyandu dapat membuat suatu sistem pelayanan yang komprehensif, meliputi upaya preventif dan promotif seperti melakukan edukasi yang mengangkat isu terkait dampak fenomena mom-shaming kepada masyarakat luas.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama Mury Ririanty, S.KM., M.Kes.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kesehatan Masyarakaten_US
dc.subjectGAMBARAN PROSES SELF-EFFICACYen_US
dc.subjectPERILAKU IBU PRIMIPARAen_US
dc.subjectMOM-SHAMINGen_US
dc.titleGambaran Proses Self-efficacy dan Perilaku Ibu Primipara yang Pernah Mendapatkan Mom-shaming dalam Melakukan Perawatan Anak di Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKesehatan Masyarakaten_US
dc.identifier.pembimbing1Mury Ririanty, S.KM., M.Kes.en_US
dc.identifier.pembimbing2Mury Ririanty, S.KM., M.Kes.en_US
dc.identifier.validatorKacung- 9 Oktober 2023en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
doc.pdf
  Until 2028-10-09
1.6 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools