Penyelesaian Sengketa Merek Jahe Merah Super Amanah Berdasarkan Perspektif Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek Dan Indikasi Geografis

Abstract

Keberadaan hak kekayaan intelektual juga menjadi prospek penting dalam perusahaan sebagai upaya ekspansi dan melakukan pemasaran produknya. Perusahaan yang bergerak dibidang produksi barang atau makanan akan menciptakan sebuah kemasan yang menjadi bentuk perlindungan merek sebagai upaya pemasaran produknya kepada konsumen. Penerapan pendaftaran merek menggunakan sistem first to file yaitu pihak yang melakukan pendaftaran pertama akan memiliki hak atas kepemilikan merek yang telah didaftarkan selama memiliki unsur terbarukan. Salah satu prinsip dalam pendaftaran merek yaitu merek yang didaftarkan harus memiliki unsur pembeda dengan pihak lain, apabila tidak ada unsur pembeda terhadap merek lain sehingga ada persamaan pada pokoknya dalam merek yang digunakan, maka akan timbul sengketa kepemilikan merek di kemudian hari. Kasus terkait sengketa kepemilikan merek yang terjadi ada pada putusan dari Pengadilan Niaga dengan Nomor 59/Pdt.Sus-Merek/2018/PN.Niaga Jkt.Pst. Para pihak yang terkait yaitu Suwandi Tanuwijaya selaku Penggungat dan PT Aneka Boga Citra yang diwakili oleh Fernandus Siaga selaku Tergugat.