Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Ginjal Kronik pada Tn. J dengan Masalah Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman di Ruang Melati RSUD dr. Haryoto Lumajang

Abstract

Gagal ginjal kronik merupakan salah satu penyakit yang dapat berujung pada kematian. Penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa sering mengalami kulit kering dan gatal, yang disebabkan oleh penumpukan sisa metabolik dalam kulit karena ginjal tidak mampu mengeliminasinya. Rasa gatal muncul akibat kadar ureum yang tinggi sehingga meyebabkan sel meradang dan melepaskan histamin dari ujung saraf. Rasa gatal inilah yang mengakibatkan tidak nyaman pada penderitanya sehingga muncul masalah keperawatan gangguan rasa nyaman. Tujuan penulisan ini untuk melaporkan kasus Asuhan Keperawatan Pasien Gagal Ginjal Kronik pada Tn. J dengan Masalah Keperawatan Gangguan Rasa Nyaman di RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023. Desain penulisan yang digunakan yaitu laporan kasus. Pada kasus ini melibatkan tn. J sebagai partisipan dengan gagal ginjal kronik yang mengalami masalah keperawatan gangguan rasa nyaman di ruang melati RSUD dr. Haryoto Lumajang. Penelitian ini dilakukan selama 4 hari perawatan dari tanggal 30 Mei – 2 Juni 2023. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi serta hasil pemeriksaan pasien. Hasil pengkajian pada Tn. J didapatkan hasil gejala tanda mayor yaitu mengeluh tidak nyaman dan gelisah, di mana dari gejala tersebut sehingga muncul diagnosis keperawatan gangguan rasa nyaman, hal ini dapat ditunjang dengan gejala tanda minor seperti mengeluh sulit tidur, tidak mampu rileks, dan merasa gatal. Kemudian diikuti dengan intervensi perawatan kenyamanan. Implementasi yang dilakukan untuk pasien gagal ginjal kronik dengan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman antara lain: mengidentifikasi gejala yang tidak menyenangkan seperti gatal, mengidentifikasi pemahaman pasien tentang kondisi, situasi, dan perasaannya, memberikan posisi yang nyaman, mendukung keterlibatan keluarga pengasuh dalam terapi pengobatan, membahas pilihan terapi pengobatan dengan pasien, kolaborasi pemberian antipruritus dengan pemberian minyak VCO. Dari hasil analisis Tn. J mendapatkan intervensi seperti kolaborasi pemberian antipruritus dengan olesan minyak VCO dinilai lebih efektif untuk penatalaksanaan masalah keperawatan dengan gangguan rasa nyaman yang dilakukan selama 4 hari perawatan. Kriteria hasil tercapai secara keseluruhan hal ini dikarenakan pemberian olesan minyak VCO pada pasien gagal ginjal kronik dengan pruritus dapat mengurangi kulit kering serta gatal pada pasien. VCO atau minyak kelapa merupakan pelembab kulit alami yang dapat mencegah kerusakan jaringan dan juga memberikan perlindungan pada kulit. Penggunaan minyak VCO pada kulit dapat menjaga kelembaban kulit sehingga dapat mengatasi masalah kulit kering dan gatal. Diharapkan dengan adanya pemberian asuhan keperawatan pada gagal ginjal kronik dengan masalah gangguan rasa nyaman dapat membantu pasien gagal ginjal kronik mengatasi masalah kesehatannya melalui tindakan panduan 3S yang telah ditetapkan, serta menambah pengetahuan keluarga serta pasien mengenai. Pemberian olesan minyak VCO yang dapat dilakukan dirumah.