Hubungan Tingkat Pengetahuan,Tingkat Pendapatan, dan Budaya dengan Sikap Orang Tua terhadap Pernikahan Dini di Kecamatan Mayang Kabupaten Jember

Abstract

Pernikahan dini merupakan pernikahan yang terjadi pada masa remaja atau anak di bawah umur. Batas usia untuk menikah menurut UU Nomor 16 tahun 2019 adalah 19 tahun baik untuk laki-laki maupun perempuan. Kasus pernikahan dini di Indonesia adalah yang tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Kamboja pada tahun 2020. Angka pernikahan di bawah usia 19 tahun di Indonesia pada tahun 2018 tercatat sebanyak 1,2 juta kasus dengan sebanyak 61,3 ribu kasus terjadi pada usia di bawah 15 tahun. Sikap orang tua yang setuju terhadap pernikahan dini beranggapan bahwa tidak ada yang salah dengan pernikahan dini muda serta mengurangi resiko terjadinya kehamilan diluar nikah. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi pengambilan sikap orang tua terhadap pernikahan dini baik faktor internal seperti tingkat pengetahuan dan tingkat ekonomi maupun faktor eksternal seperti faktor sosial budaya.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan, tingkat pendapatan, dan budaya dengan sikap orang tua terhadap perniakahan dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap orang tua terhadap pernikahan dini di Kecamatan Mayang. Terdapat hubungan antara tingkat pendapatan dengan sikap orang tua terhadap pernikahan dini di Kecamatan Mayang, terdapat hubungan antara budaya dengan sikap orang tua terhadap pernikahan dini di Kecamatan Mayang.