Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121263
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | RAHMAWATI, Dwi Agustin | - |
dc.date.accessioned | 2024-06-10T03:52:14Z | - |
dc.date.available | 2024-06-10T03:52:14Z | - |
dc.date.issued | 2024-04-01 | - |
dc.identifier.nim | 192210101019 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121263 | - |
dc.description.abstract | Anemia merupakan komplikasi yang sering dijumpai pada pasien PGK, dimana anemia jarang terjadi pada tahap awal penyakit ginjal namun seringkali memburuk seiring dengan berkembangnya penyakit ginjal dan menurunnya fungsi ginjal. Anemia pada PGK sebagian besar disebabkan oleh penurunan produksi eritropoietin (EPO) ginjal,. Rekomendasi terapi pilihan antianemia pada pasien PGK tahap akhir yaitu terapi besi, terapi Erythropoietin Stimulating Agent (ESA) dan terapi Packed Red Cell (PRC). Tujuan penelitian ini untuk melihat profil demografi, klinis dan terapi antianemia pasien PGK di RSD dr. Soebandi Jember. Jenis penelitian ini adalah observasional deskriptif dengan dengan menggunakan data retrospektif yang diambil dari data rekam medik pasien di RSD. dr. Soebandi Jember periode 2022-2023. Populasi yang digunakan adalah pasien PGK periode 2022-2023. Sampel penelitian ini adalah pasien PGK yang mendapatkan terapi antianemia yang dilihat dari data rekam medik selama pasien berobat di RSD. dr. Soebandi Jember dengan kriteria inklusi pasien yang didiagnosa PGK dan pasien yang mendapatkan terapi antianemia. Terdapat 185 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dengan distribusi terbanyak untuk jenis kelamin perempuan sebanyak 104 pasien (56,21%), usia 19-59 tahun sebanyak 113 (71,89%), kadar Hb pasien PGK sebelum terapi <10 g/dL sebanyak 96 (51,89 %), kadar Hb setelah terapi adalah tidak diperiksa sebanyak 96 (51,89 %), kadar kreatinin awal >1,2 mg/dL sebanyak 141 (76,21 %), komorbid anemia sebanyak 150 (81,08 %), terapi tunggal PRC sebanyak 102 pasien (55,13 %), terapi kombinasi PRC dan asam folat sebanyak 61 pasien (32,97 %). Kesimpulan dari penelitian ini terapi yang paling banyak digunakan adalah terapi tunggal PRC sebagai antianemia. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | Fakultas Farmasi | en_US |
dc.subject | Anemia in CKD | en_US |
dc.subject | Antianemia Therapy | en_US |
dc.subject | Hemodialysis | en_US |
dc.title | Profil Terapi Antianemia pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis di RSD dr. Soebandi Jember | en_US |
dc.type | Other | en_US |
dc.identifier.prodi | Farmasi | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Dr. apt. Afifah M., S. Farm., M. Sc. | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | apt. Diana Holidah, S.F., M.Farm. | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_iswahyudi_Mei_2024 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2024_06_tanggal 10 | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Pharmacy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Dwi Agustin Rahmawati_192210101019_final tugas akhir.pdf Until 2027-05-07 | 1.86 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools