Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121256
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | NOVIANTY, Tiara Putri | - |
dc.date.accessioned | 2024-06-10T03:36:42Z | - |
dc.date.available | 2024-06-10T03:36:42Z | - |
dc.date.issued | 2024-04-02 | - |
dc.identifier.nim | 200210302062 | en_US |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121256 | - |
dc.description.abstract | Tradisi wiwitan telah menjadi sebuah tradisi budaya yang dilakukan oleh masyarakat petani saat mengawali masa tanam di Desa Kalianyar sejak tahun 1965. Tradisi ini mengalami pergolakan dalam pelaksanaannya di tahun 1988 karena memiliki prosesi tahapan yang menyimpang dari ajaran agama Islam yang kemudian disebut dengan bid’ah, oleh para kiai setempat. Rumusan masalah dari penelitian ini ada dua yaitu bagaimana latar belakang dihentikannya tradisi wiwitan 1998 dan mengapa tradisi wiwitan direvitalisasi tahun 2018. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui bagaimana latar belakang tradisi wiwitan bisa dihentikan dan alasan direvitalisasi kembali. Kemudian, penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dari Kuntowijoyo dengan empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Serta menggunakan sumber data primer dan sekunder yang relevan dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi wiwitan dapat dihentikan karena ada beberapa tahapannya yang mengandung penyimpangan agama Islam dan masyarakat petani yang tidak mengikuti aturan kesepakatan bersama untuk meninggalkan hal yang menyimpang dalam tradisi wiwitan membuat tradisi tersebut sepenuhnya dihilangkan tahun 1998. Akhirnya, dilakukan revitalisasi pada tahun 2018 karena adanya peraturan dari pemerintah Kabupaten Bojonegoro dilanjutkan dengan himbauan yang dilakukan oleh Kepala Desa Kalianyar. Setelah dilakukannya rapat bersama terkait dengan kejadian penghentian tradisi wiwitan. Akhirnya, masyarakat petani dan kiai sepakat melakukan tradisi wiwitan lagi. Namun, adanya ketentuan syarat yang diberikan oleh para kiai agar tradisi wiwitan lebih dimodifikasi ke arah agama Islam. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.publisher | FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN | en_US |
dc.subject | TRADISI WIWITAN | en_US |
dc.subject | SILANG SENGKETA | en_US |
dc.subject | PENGHENTIAN | en_US |
dc.subject | REVITALISASI | en_US |
dc.title | Silang Sengketa Tradisi Wiwitan DI Desa Kalianyar Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Tahun 1998-2018 | en_US |
dc.type | Other | en_US |
dc.identifier.prodi | PENDIDIKAN SEJARAH | en_US |
dc.identifier.pembimbing1 | Drs. Kayan Swastika, M.Si | en_US |
dc.identifier.pembimbing2 | Dr. Mohamad Na’im, M.Pd | en_US |
dc.identifier.validator | validasi_repo_iswahyudi_Juni_2024 | en_US |
dc.identifier.finalization | 0a67b73d_2024_06_tanggal 10 | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
SKRIPSI_TIARA PUTRI NOVIANTY_200210302062_SILANG SENGKETA TRADISI WIWITAN DI DESA KALIANYAR KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN 1998-2018.pdf Until 2028-03-16 | 2.95 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools