Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus pada Tn.M dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Jaringan di Ruang Kenanga RSUD dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023

Abstract

Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus Pada Tn. M Dengan Masalah Keperawatan Gangguan Integritas Jaringan Di Ruang Kenanga RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023; Puri Retno Mutya; 202303101080; 2023; 70 halaman; Prodi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Jember.

Diabetes Melitus (DM) saat ini merupakan ancaman utama bagi kesehatan global. Jika tidak diobati dan dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan komplikasi kronis yang serius. Salah satu komplikasi utama yang ditimbulkan oleh diabetes melitus adalah ulkus kaki diabetik. Ulkus diabetik merupakan komplikasi yang paling ditakuti oleh penderita diabetes, karena dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dan jika tidak dirawat dengan baik, dapat berujung pada amputasi kaki. Keadaan tersebut dapat menyebabkan terjadinya masalah keperawatan gangguan integritas jaringan. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan diabetes melitus pada Tn. M dengan masalah keperawatan gangguan integritas jaringan di Ruang Kenanga RSUD dr. Haryoto Lumajang. Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis menggunakan metode laporan kasus. Pengumpulan data dilakukan pada satu orang pasien diabetes melitus dengan komplikasi ulkus kaki diabetik yang memenuhi kriteria partisipan, melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil pengkajian menunjukkan pasien mengalami luka pada kaki sebelah kiri, terdapat kerusakan jaringan pada kaki pasien, luka pasien tampak kemerahan, dan pasien mengeluh nyeri. Sehingga disimpulkan pasien mengalami masalah keperawatan gangguan integritas jaringan. Intervensi dan implementasi yang dilakukan adalah perawatan luka (mengidentifikasi luka: drainase, warna, ukuran dan bau; perawatan luka: membersihkan luka dengan cairan NaCl, membersihkan jaringan nekrotik, memilih balutan yang sesuai dengan kondisi luka). Intervensi perawatan luka ini dilakukan dengan frekuensi satu kali sehari setiap pagi. Hasil setelah dilakukan perawatan selama 4 hari pada pasien Tn. M yang mengalami masalah keperawatan gangguan integritas jaringan didapatkan tujuan belum tercapai, karena 4 dari 7 kriteria hasil yang ditetapkan penulis masih belum tercapai yaitu elastisitas kulit belum meningkat, kerusakan jaringan masih belum membaik, kerusakan lapisan kulit belum membaik, dan suhu kulit yang belum membaik. Kriteria hasil ini belum tercapai karena kurangnya waktu untuk implementasi keperawatan dan proses penyembuhan luka dimana pada seorang penderita diabetes melitus membutuhkan waktu yang lama. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa perawatan luka pada pasien DM dapat berpengaruh pada proses penyembuhan luka. Keluarga pasien diharapkan berperan aktif dalam proses penyembuhan luka yang dialami pasien, serta rutin melakukan perawatan luka pada pasien secara mandiri sesuai teknik yang telah diajarkan. Bagi penulis selanjutnya, dalam melakukan perawatan luka sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi luka yang dialami oleh pasien.