Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121033
Title: Analisis Efek Terapi Kombinasi Metformin dan Beras Analog terhadap Kadar MDA Ginjal pada Tikus Diabetes Melitus Tipe 2
Authors: AL QODIRI, Muhammad Fauzan
Keywords: Beras Analog
Diabetes Melitus tipe 2
Malondialdehyde
Ginjal
Issue Date: 13-Feb-2024
Publisher: Kedokteran
Abstract: Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah. Jenis DM yang paling banyak terjadi adalah DM tipe 2 yang disebabkan karena resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. DM tipe 2 dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah kerusakan ginjal. Penanganan DM tipe 2 bertujuan untuk menurunkan risiko terjadinya komplikasi. Terapi yang dapat dilakukan meliputi terapi nutrisi, aktivitas fisik, dan terapi farmakologis. Terapi farmakologis meliputi pemberian metformin sebagai terapi lini pertama. Beras analog merupakan salah satu inovasi pangan yang disarankan sebagai terapi nutrisi pengganti beras padi pada pasien DM tipe 2. Beras analog memiliki kandungan tinggi serat dan indeks glikemik rendah, yang dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan mencegah kerusakan ginjal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek terapi kombinasi metformin dan beras analog terhadap kadar malondialdehyde (MDA) ginjal pada tikus DM tipe 2. Jenis penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan desain post-test only. Unit eksperimental berupa tikus ratus norvegicus bergalur wistar usia 2-3 bulan. Penelitian ini menggunakan 27 ekor tikus yang dibagi menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol (K), kelompok perlakuan DM tipe 2 tanpa terapi (P1), kelompok perlakuan DM tipe 2 diberi terapi metformin 45mg/kgBB/hari (P2) dan kelompok perlakuan DM tipe 2 diberi terapi kombinasi metformin 45mg/kgBB/hari dan beras analog (P3). Pembuatan model DM tipe 2 dilakukan dengan pemberian diet tinggi lemak selama 3 minggu dan diinjeksi dengan streptozotocin dosis 35mg/kgBB pada akhir minggu ke 2. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian terapi selama 3 minggu dan diterminasi menggunakan anastesi ketamin-xylazine pada hari ke-50. Organ ginjal yang didapat kemudian diukur kadar MDA menggunakan kit ELISA. Hasil rata-rata yang didapat dari ELISA reader berupa absorbansi kemudian dihitung menggunakan regresi logistik 4PL dan didapatkan kadar MDA ginjal (nmol/ml) dengan rata-rata tiap kelompoknya yaitu, kontrol 0,879±0,069; P1 1,214±0,159; P2 1,157±0,273; P3 1,024±0,196. Hasil tersebut kemudian diuji normalitas dengan uji Shapiro wilk dan uji homogenitas dengan uji Levene. Hasil analisis menunjukkan bahwa data terdistribusi normal tetapi data tidak homogen, kemudian data dilanjutkan dengan uji ANOVA welch dan didapat data signifikan dengan p:0,009 (p<0,05). Untuk melihat perbedaan antar kelompok selanjutnya diuji post hoc dengan uji games-howell. Didapatkan perbedaan yang bermakna kadar MDA ginjal antara kelompok kontrol dan P1 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kadar MDA ginjal pada tikus DM tipe 2. Tidak ditemukan perbedaan yang bermakna antara kelompok P2 dan P3, hal ini menunjukkan tidak terdapat efek yang signikan dari terapi kombinasi metformin 45mg/kgBB/hari dan beras analog terhadap kadar MDA ginjal pada tikus DM tipe 2.
URI: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/121033
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
doc.pdf
  Until 2025-03-05
2.35 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools