Manajemen Persediaan Bahan Baku Beras Organik “Botanik” pada UD. Al-Barokah Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso

Abstract

Padi merupakan tanaman yang memiliki peran penting dalam menyediakan beras, makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebijakan pertanian pemerintah secara konsisten difokuskan pada peningkatan produksi padi guna menjaga ketersediaan pangan di negara ini. Meskipun produksi padi fluktuatif dari 2018 hingga 2022, terjadi peningkatan produksi beras pada tahun 2022. Hal ini memengaruhi tingkat konsumsi beras di Indonesia, yang mengalami kenaikan pada tahun 2022. Provinsi Jawa Timur, termasuk Kabupaten Bondowoso, secara konsisten mempertahankan posisinya sebagai sentra utama produksi padi di Indonesia. Kabupaten Bondowoso, dengan luas lahan pertanian yang cukup besar, menjadi salah satu kontributor utama dalam produksi padi di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2022. Salah satu aspek yang menarik adalah eksistensi UD. Al-Barokah, produsen padi organik di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Desa ini telah mengadopsi praktik pertanian organik sejak tahun 2008 dan menerima sertifikasi organik pada tahun 2013. Produktivitas padi organik UD. Al - Barokah mencapai 6,8 ton/ha dengan hasil gabah sekitar ± 300 ton setiap 4 bulan. Data produksi dan penjualan beras organik pada UD. Al – Barokah dari 2019 hingga 2023 menunjukkan peningkatan, meskipun ada penurunan pada tahun 2023 karena alih konversi lahan akibat cuaca ekstrim. Meskipun memiliki produktivitas yang tinggi, UD. Al-Barokah menghadapi kendala dalam memperoleh bahan baku yang cukup karena minimnya petani yang berfokus pada budidaya padi organik. Pengelolaan persediaan bahan baku menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini. Pentingnya pengendalian persediaan bahan baku terletak pada kemampuannya untuk memastikan kelancaran proses produksi di tengah keterbatasan pasokan dan biaya yang terkait dengan pengadaan bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jumlah pemesanan bahan baku beras organik yang ekonomis bagi UD. Al-Barokah, (2) frekuensi pemesanan bahan baku beras organik yang dapat dilakukan oleh UD. Al-Barokah selama satu periode, (3) jumlah persediaan bahan baku beras organik pada saat melakukan pemesanan kembali pada UD. Al-Barokah Desa Lombok Kulon, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Bondowoso. Penentuan daerah penelitian menggunanan purposive method, yaitu di Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso. Metode penelitian yang digunakan adalah deksriptif analitik yang terdiri dari metode Economic Order Quantity (EOQ), frekuensi pemesanan, dan Re – Order Point. Penentuan informan menggunakan purposive sampling yang terdiri dari 3 orang pelaku agroindustri UD. Al – Barokah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) jumlah pemesanan bahan baku beras organik pada UD. Al-Barokah mencapai 24.886,99 kg. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, jumlah kebutuhan bahan baku beras organik di UD. Al-Barokah melebihi nilai EOQ, yakni 814.056 kg > 24.886,99 kg, sehingga pemesanan bahan baku beras organik di UD. Al-Barokah dinilai tidak ekonomis, (2) UD. Al-Barokah dapat melakukan pemesanan bahan baku beras organik secara ekonomis hingga 33 kali dalam setahun, berdasarkan frekuensi yang mencapai 32,71 atau 33 kali. Ini berarti, dalam satu periode maksimal, UD. Al-Barokah dapat melakukan pemesanan bahan baku beras organik hingga 33 kali, dan (3) jumlah pemesanan kembali bahan baku beras organik di UD. Al-Barokah mencapai 17.827,46 kg. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, nilai ROP lebih kecil dari nilai EOQ, yakni 17.827,46 kg < 24.886,99 kg. Oleh karena itu, titik pemesanan kembali di UD. Al-Barokah dianggap efisien dan tidak mengalami kekurangan bahan baku beras organik.