Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120912
Title: | Dukungan Masyarakat Tiongkok Terhadap Pemberlakuan Kebijakan Social Credit |
Authors: | PUTRA, Gilang Dewala |
Keywords: | Masyarakat Tiongkok Kebijakan Social Credit Social credit Disciplinary Power |
Issue Date: | 18-Jul-2023 |
Publisher: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik |
Abstract: | Social credit merupakan suatu sistem yang dibangun oleh Pemerintah Tiongkok untuk mengontrol perilaku warganya dalam kehidupan sehari-hari, dengan penggunaan sistem rating sebagai tolak ukur penilaian dalam bersikap, terutama terkait dengan tanggung jawab finansial seseorang. Tujuan diterapkannya kebijakan ini oleh Pemerintah Tiongkok adalah dengan tujuan untuk meningkatkan tingkat kepercayaan dalam masyarakat Tiongkok sebagai akibat dari banyaknya penipuan dalam masyarakat Tiongkok (Kostka, 2018). Dalam upaya mengontrol perilaku warganya, sistem rating digunakan untuk menilai perilaku masyarakat tersebut dapat dikategorikan sebagai perilaku yang mencerminkan seseorang dapat dipercaya, atau tidak dapat dipercaya sesuai dengan tinggi rendahnya skor yang dimiliki. Dalam sistem ini semakin tinggi skor yang dimiliki seseorang maka orang tersebut akan mendapatkan label sebagai orang yang dapat dipercaya dalam masyarakat, begitupun sebaliknya. Adanya sebuah istilah dapat dipercaya dan tidak dapat dipercaya ini digunakan Pemerintah Tiongkok untuk membentuk sebuah label dalam masyarakat sehingga berimplikasi kepada terbentuknya norma sosial dalam masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang ada, penulis merumuskan permasalahan yang membahas mengenai “Apa faktor pendorong dukungan masyarakat Tiongkok terhadap pemberlakuan kebijakan social credit yang dalam penerapannya berpotensi mengancam human insecurity?”. Sedangkan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat menjelaskan tentang mengapa kebijakan social credit di Tiongkok yang berpotensi menimbulkan human insecurity justru mendapatkan dukungan dari masyarakat Tiongkok. Hal ini dikarenakan lazimnya suatu kebijakan yang berpotensi akan menimbulkan human insecurity akan mengalami penolakan oleh masyarakatnya. Penelitian ini menggunakan teori disciplinary power. Dalam teori ini berpandangan masyarakat akan memberikan kepatuhan kepada kebijakan pengusa secara sukarela, apabila mendapatkan edukasi yang komprehensif dalam memahami suatu kebijakan oleh penguasa, mendapatkan insentif sebagai penghargaan atas kepatuhan masyarakat, dan adanya penerapan hukuman ringan yang bertujuan untuk mendisiplinkan (Foucault, 1975:170-236). Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi kualitatif karena masih ada penggunaan teori dan konsep dari para ahli sebagai alat analisis. Terkait pengumpulan data, penulis menggunakan studi literatur yang sumber datanya merupakan sumber data sekunder. Analisis data yang digunakan pada penlitia ini merupakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga hal yang menjadi penyebab masyarakat mendukung kebijakan social credit. Faktor pertama adalah keberhasilan sosialisasi yang dilakukan oleh Pemerintah Tiongkok kepada masyarakat tentang pemberlakuan social credit. Faktor kedua yang mempengaruhi adalah karena adanya upaya pemberian insentif kepada masyarakat Tiongkok yang memiliki poin social credit yang tinggi. Terakhir adalah adanya hukuman ringan yang bersifat mendisiplinkan yang diberlakukan terhadap orang yang mempunyai poin social credit yang rendah. |
Description: | validasi_repo_firli_november_2023_23 |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120912 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Social and Political Sciences |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Skripsi FIX.pdf Until 2028-11-23 | 976 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools