Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120884
Title: | Efektivitas Ekstrak Biji Edamame (Glycine max L. Merril) Terhadap Waktu Perdarahan Ekor Pada Mencit Strain BALB/c |
Authors: | SUDARMAJI, Natasha Christy |
Keywords: | Edamame (Glycine max L. Merril) Hemostasis Waktu Perdarahan Ekor (Tail bleeding time) Luka |
Issue Date: | 31-May-2023 |
Publisher: | Fakultas Kedokteran Gigi |
Abstract: | Luka adalah suatu kondisi rusaknya jaringan karena cedera atau tindakan medis seperti pembedahan yang dilakukan pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Tindakan pembedahan tersebut diantaranya yaitu tindakan eksodonsia, odontekomi, pembedahan preprostetik, pembedahan endodontik dan lain sebagainya. Pada pembedahan risiko terjadi komplikasi tinggi. Apabila tidak segera dikendalikan dan ditangani dengan baik mampu mengakibatkan komplikasi kegawatan berupa perdarahan sehingga membutuhkan obat untuk mengatasi kondisi tersebut. Obat hemostasis umumnya memiliki efek samping ringan sampai berat, sehingga digunakan bahan alami untuk meminimalisirnya. Salah satu bahan alami yang berpotensi sebagai obat hemostatik adalah biji edamame. Biji edamame mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, tanin dan saponin yang dapat memperpendek waktu perdarahan. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis efektivitas ekstrak biji edamame (Glycine max L. Merril) terhadap waktu perdarahan ekor (tail bleeding time) pada mencit strain BALB/c. Kemudian, dapat dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh hemostastik ekstrak biji edamame pada tikus dan pengaruh ekstrak biji edamame terhadap waktu perdarahan dengan gangguan sistemik. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen laboratoris dengan rancangan penelitian yaitu the post test only control group design. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biomedik Bagian Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember pada Bulan Februari 2023 dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 20 ekor yang terbagi ke dalam 5 kelompok berbeda. Kelompok I yaitu kelompok kontrol negatif yang diberi Na-CMC 0,5%. Kelompok II yaitu kelompok kontrol positif yang diberi suspensi asam traneksamat dosis 0,065mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Kelompok III yaitu kelompok perlakuan 1 yang diberi ekstrak biji edamame dosis 0,112 mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Kelompok IV yaitu kelompok perlakuan 2 yang diberi ekstrak ekstrak biji edamame dosis 0,14 mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Kelompok V yaitu kelompok perlakuan 3 yang diberi ekstrak biji edamame 0,168 mg/gr BB mencit dalam Na-CMC 0,5%. Setelah penungguan waktu selama 45 menit, seluruh sampel dilakukan pemotongan ekor sepanjang 0,5 cm dari ujung ekor mencit menggunakan gunting bedah. Darah dibiarkan menetes pada kertas whatman setiap 30 detik. Waktu perdarahan diamati menggunakan stopwatch mulai dari tetes darah pertama sampai darah berhenti menetes. Kemudian waktu perdarahan di catat. Data hasil penelitian dilakukan uji normalitas dengan Shapiro-Wilk, dan diperoleh data berdistribusi normal, kemudian dilanjutkan dengan uji homogenitas dengan Levene, dan diperoleh data homogen. Lalu dilanjutkan dengan uji parametrik One way Anova menunjukkan adanya perbedaan lamanya waktu perdarahan ekor pada seluruh kelompok penelitian dan hasil uji LSD antar kelompok penelitian menunjukkan antar kelompok K(-) dengan kelompok K(+), kelompok P(1), kelompok P(2), dan kelompok P(3) terdapat perbedaan yang signifikan, sedangkan antar kelompok K(+) dengan kelompok P(1) dan kelompok P(2) dengan kelompok P(3) tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditarik kesimpulan bahwa ekstrak biji edamame (Glycine max L. Merril) dapat memperpendek waktu perdarahan ekor pada kelompok mencit strain BALB/c. Kandungan flavonoid, tanin, dan saponin pada ekstrak biji edamame memiliki efek yang sinergis untuk memperpendek waktu perdarahan. Senyawa flavonoid berfungsi menghambat kinerja prostasiklin. Prostasiklin yang bekerja berlawanan dengan. Plasminogen Activator Inhibitor-1 (PAI-1), akan meningkatkan PAI-1. Saponin berperan dengan menginduksi PAI-1. PAI-1 yang tinggi mencegah pembentukan plasminogen menjadi plasmin. Tanin bekerja dengan menghambat aktivasi plasmin, yang mana hambatan tersebut memicu reseptor GPIb dan GPIIb/GPIIIa berikatan dengan sub-endotel dan fibrinogen untuk meningkatkan pembentukan sumbat trombosit sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. |
Description: | validasi_repo_firli_Desember_2023_5 |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/120884 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Dentistry |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Repository Skripsi_191610101014_Natasha Christy Sudarmaji.pdf Until 2028-05-31 | 3.63 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools