Struktur Komunitas Burung di Kawasan Resort Pemangkuan Hutan Sumberjati, BKPH Sempolan, Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Jember dan Pemanfaatannya Sebagai Buku Ilmiah Populer

Abstract

Komunitas burung memiliki biodiversitas tinggi dengan jumlah total 1.818 spesies burung di Indonesia. Sebanyak 12% burung terancam punah karena aktivitas manusia, hal ini akan menyebabkan terganggunya habitat burung dan terbatasnya mobilitas burung. Persebaran burung memiliki keterkaitan dengan habitat dalam mendukung kehidupannya. Burung berperan penting sebagai bioindikator kualitas suatu habitat karena kepekaannya terhadap perubahan lingkungan. Penelitian menggunakan metode ‘titik hitung’ di hutan alami dan hutan pinus campuran selama bulan Desember 2022 hingga Januari 2023 di Kawasan Resort Pemangkuan Hutan Sumberjati, BKPH Sempolan, Perum Perhutani KPH Jember, menghasilkan 34 spesies burung yang termasuk dalam 24 famili dan total 1.292 individu. Dari 24 famili, Alcedinidae, Pycnonotidae, dan Apodidae dengan jumlah spesies terbanyak 918 individu. Hasil identifikasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat spesies burung raptor/pemangsa yaitu Elang ular-bido (Spilornis cheela) dan Alap-alap capung (Microhierax fringillarius). Keduanya termasuk dalam daftar merah spesies terancam punah IUCN 2017, dengan status “Least Concern”. Selain itu, terdapat burung madu-sriganti (Cinnyris jugularis) yang tergolong dalam burung pemakan nektar (nektivora). Analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata indeks keanekaragaman Shannon-Wiener (H’) adalah 1.35, nilai kekayaan jenis sebesar 4,60, nilai dominansi 0,51 dan nilai kemerataan yaitu 0,11. Nilai kelimpahan relatif tertinggi selama penelitian yaitu sebesar 71% ada pada spesies Walet linchi (Collocalia linchi). Temuan penelitian ini akan memberikan informasi dasar tentang jenis burung untuk inventarisasi burung yang dijadikan dasar kebijakan pihak pengelola Kawasan RPH Sumberjati, Perum Perhutani KPH Jember untuk mengelola dan menjaga biodiversitas burung yang ada.