Diagnosa Penyakit dan Hama pada Tanaman Pisang Menggunakan Forward Chaining dan Certainty Factor Berbasis Website

Abstract

Berdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Lumajang, pada tahun 2018 mengalami produksi pisang sebanyak 1,040,965 kwintal, dengan luas panen sebesar 5,482.06 Ha. Dalam budaya tanaman pisang pada umumnya dilakukan secara vegetatif yang menggunakan bagian tertentu untuk dapat menghasilkan tanaman baru yang menurunkan sifat 100% seperti induk, jika indukan tanaman pisang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit pada tanaman baru, sehingga penyakit tersebut tidak terdeteksi oleh petani pisang. Sistem pakar merupakan suatu program komputer yang dikembangkan pada dasawarsa 1960-an dan diterapkan secara komersial pada tahun 1980-an, program yang dibuat berdasarkan suatu aturan yang dapat menganalisis suatu informasi suatu masalah yang spesifik secara sistematis. Sehingga seseorang yang bukan pakar dapat menggunakan sistem pakar untuk mendiagnosa suatu penyakit dan hama pada tanaman pisang. Forward Chaining merupakan kemampuan untuk menghasilkan fakta pengetahuan berdasarkan penalaran ke depan, dilakukan beberapa tahapan sehingga mendapatkan fakta dari informasi, tahapan pertama dilakukan dengan membuat pohon keputusan untuk menyusun kesimpulan serta menentukan faktor kepastian dari diagnosa, pohon keputusan akan menghasilkan aturan (rule) sederhana sebagai arahan atau strategi yang merupakan suatu hubungan implikasi yaitu bagian premis dinyatakan dengan IF, serta bagian kesimpulan dinyatakan dengan THEN. Certainty Factor berfungsi sebagai perhitungan presentase tingkat kepastian pada penyakit dan hama pada tanaman pisang. Terdapat dua parameter dalam melakukan perhitungan, yaitu nilai kepastian (MB) nilai tersebut ditentukan oleh pakar, dan nilai ketidakpastian (MD) nilai tersebut ditentukan oleh user. Sehingga dapat dikalikan nilai MB dan MD, serta dilakukan perhitungan CFgabungan untuk mendapatkan hasil presentase tingkat keyakinan pada suatu penyakit.