Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/11988
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorAnik Suwandari-
dc.date.accessioned2013-12-24T02:52:11Z-
dc.date.available2013-12-24T02:52:11Z-
dc.date.issued2013-12-24-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11988-
dc.descriptionLEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS JEMBER Alamat : Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp. 0331-337818, 339385 Fax. 0331-337818en_US
dc.description.abstractKebijakan pemerintah dan daya saing dalam penguatan revitalisasi kopi robusta merupakan arahkan kepada, bagaimana kebijakan pemerintah yang ada sekaran-e baik di sektor hulu maupun sektor hilir. Apakah kebijakan tersebut berdampak pada petani (budidaya), tengkulak dan industri, serta pasar domestik ,ialam kondisi kebijakan yang ada sekarang, sehingga akan diketahui kebijakan apa ]'ang seharusnya dapat diterapkan oleh pemerintah dalam pengutan Rer italisasi Perkebunan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari, meramalkan dan merurnuskan da]'a saing komoditas kopi robusta sehingga diharapkan akan memperoleh keselarasan langkah sebagai upaya mengatasi masalah-masalah yang berkaitan dengan berbagai kesenjangan, baik dari aspek produksi, pennintaan input output, agroindustri dan kebijakan pemerintah di masa akan datang- Metode yang digunalian antara lain; dalarn penetapan sarnpling wilayah rnenggunakan sektor basis- dengan menggurakan analisis ekonomi base, data yang digunakan menrpakan data sekunder dan primer, alat analisis menggunakan; Policy Analysis l{atir (PAM), Daya Saing Tree Five, dan simulasi kebijakan. Beberapa simulasi kebijakan dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan implikasi dan rekomendasi kebijakan pemerintah terhadap komoditas kopi robusta agar mempunyai daya saing di tingkat regional, nasional mallpun internasional, .ehingga akan dikekhui solusi pellguatiul revitalisasi kopi robusta yang berdaya saing. Hasil penelitian di Sidomulyo, kecamatan Silo, Kabupaten Jember diperoleli bahwa : (1). Usahatani kopi ralqtat memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif (kopi rakyat mempakan kopi robusta). (2). Kebijakan pemerintah iii terhadap input dan output tradable berupa pajak, subsidi, tarif bea masuk, dan kebLiakan harga memberikan dampak positif bagi usahatani kopi rakyat. (3). Kebijalran pemerintah yang masih memberikan dampak yang negatif terhadap u-.ahatani kopi rakyat adalah kebijakan pemerintah terhadap input non tradable arau t-ak1or dornestik yaitu tenaga kerja, lahan, dan modal, dimana harga privat lang dibayarkan oleh petani kopi lebih mahal dibandingkan dengan harga sosialnl'a. (4). Kenaikan tarif irnpor kopi sebesar l0% dan T5% dapat rnenl'ebabkan harga kopi dornestik ikut meningkat, sehingga dampak kenaikan urif impor kopi ini dapat rneningkatkan keturggulan kompetitif usahatani kopi raltlat dan industri kopi, dan rneningkatkan proteksi pemerintah terhadap harga kLrpi domestik, sehingga dapat dikatakan bahwa kenaikan tarif irnpor kopi dapat memberikan darnpak positif terhadap output tradable usahatani kopi ra\yat dan rndustri kopi. (5). Penurunan tarif impor kopi sebesat 5o/o dapat menyebabkan harga kopi domestik sernakin menurun, sehingga penurunan tarif irnpor kopi .ebesar 59', memberikan danpak negarif terhadap usahaHni kopi rakyat dan indu:tri kopi kecil, tetapi tetap memberikan dampak positif terhadap industri kopi. ,6r. Kenaikan atau mengnatnya nilai tnkar rupiah sebesar ljYo Ca:u l5o meryebabkan harga sosial input tradable dan outpttt lradcblt (kopii sernakin rnenuRrn, sehingga menyebatrkan memfunnya keunggulan kornparatif usahatani kopi rat _-rat dan industri kopi. (7), Penurunan atau rnelemahnya nilai tukar rupiah ,ebesar 57o rnenyebabkan harga sosial inptn tadable dan otttput tradable (kopi) semalJn meningkat, sehingga menyebabkan meningkatnya keunggulan komparatif usahatani kopi rakyat. (8). Revitalisasi perkebunan khususnya dalam nrahatani kopi robusta dan agribisnis dapat dilakukan dengan mencari fokus pasar, menemukan bisnis baru, merubah aturan-ahran melalui teknologi informasi, dan implikasi qevitalisasi kelembagaan (koperasi) agribisrus. Oleh karena itu, salah satunya pemerintah hams dapat menetapkan kebijakan tarif impor kopi yang lebih fleksibel, yaitu tarif impor kopi dapat dinaikkan pada saat harga kopi dunia murah dan nilai tukar rupiah mengguat, dan tarif irnpor kopi dapat diturunkanpada saat harga kopi dunia sangat mahal dan nilai tukar rupiah melemah, sehingga harga kopi impor dan harga kopi domestik dapat bersaing dengan sehat, dan produksi kopi domestik tetap rnemiliki kewrggrrlan komparatif dan keunggulan kompetiti{ sehingga revitalisasi guna mengembangkan kegiatan agribisnis kopi robusta di wilayah penelitian terwujud.en_US
dc.description.sponsorshipHIBAH PENGUAT RISET UNGGULANen_US
dc.publisherFAK. PERTANIAN '07en_US
dc.subjectAnalisis Kebijakanen_US
dc.subjectKopi Rotrusta dalam Upaya Meningkatkan Daya Saingen_US
dc.subjectPenguatan Rivitalisasi Perkebunanen_US
dc.titleANALISIS KEBIJAKAN KOPI ROBUSTA DALAM UPAYA MENIGKATKAN DAYA SAING DAN PENGUAT REVITALISASI PERKEBUNANen_US
Appears in Collections:LRR-Ristek

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Anik Suwandari.pdf3.05 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.