Pengaruh Person Job Fit dan Person Organization Fit Terhadap Turnover Intention Dengan Employee Engagement Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris Pada Karyawan Divisi Sales Promotor Realme Big Jember)

Abstract

Indonesia menjadi negara kedua tertinggi pada kawasan Asia Pasifik terkait karyawan yang berencana resign dalam enam bulan ke depan. Fenomena turnover intention tersebut menjadi salah satu tantangan besar bagi perusahaan di Indonesia karena berpotensi menyebabkan employee turnover yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Berdasarkan model konseptual tiga langkah yang didasarkan pada teori pertukaran sosial, diasumsikan bahwa interaksi antara seseorang dengan pekerjaan (person job fit) dan nilai organisasi (person organization fit) didasarkan pada prinsip timbal balik yang menghasilkan employee engagement dan nantinya mampu menekan tingkat turnover intention. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh person job fit dan person organization fit terhadap turnover intention dengan employee engagement sebagai variabel intervening. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanatori. Sampel yang digunakan sebanyak 114 responden yang merupakan karyawan divisi sales promotor Realme Big Jember. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner (google form) dan kemudian dianalisis dengan menggunakan metode SEM-PLS melalui SmartPLS. Hasil penelitian menyatakan bahwa 1) person job fit tidak berpengaruh terhadap turnover intention, 2) person job fit berpengaruh terhadap employee engagement, 3) person organization fit berpengaruh terhadap turnover intention, 4) person organization fit berpengaruh terhadap employee engagement, dan 5) employee engagement tidak berpengaruh terhadap turnover intention. Temuan penelitian ini menyoroti pentingnya person organization fit dalam mengurangi turnover intention serta adanya person job fit dan person organization fit terhadap peningkatan employee engagement yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan Realme Big Jember agar dapat mempertahankan karyawannya yang potensial. Sebagai upaya preventif, perusahaan harus mengimplementasikan salah satu program pada proses seleksi dan rekrutmen, yaitu proses onboarding yang komprehensif yang berguna untuk memberikan pengenalan dan pemahaman mendalam mengenai budaya dan produk perusahaan, job description, hingga pelatihan agar karyawan mendapat gambaran yang jelas dan menyeluruh.