Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119610
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorPUTRI, Bhea Sukma Melati-
dc.date.accessioned2024-01-24T04:34:32Z-
dc.date.available2024-01-24T04:34:32Z-
dc.date.issued2023-12-13-
dc.identifier.nim170210402038en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/119610-
dc.descriptionvalidasi_repo_firli_januari_2024_19en_US
dc.description.abstractTradisi Grebeg Suro dilaksanakan di obyek wisata Hutan Bambu oleh masyarakat Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Tradisi tersebut diselenggarakan setiap tahun sekali pada malam Satu Suro. Suro yang dimaksud ialah tahun baru Muharram (tahun islam) karena tradisi Grebeg Suro yang dilakukan terlibat dengan agama dan masyarakat yang sebagian besar beragama islam. Semua orang melakukan introspeksi dan membersihkan diri disertai dengan memanjatkan doa ketika tradisi tersebut berlangsung. Pada perayaan tradisi Grebeg Suro Desa Sumbermujur waktu dan tempatnya telah ditentukan dan mengacu pada kepercayaan masyarakat setempat. Masyarakat Jawa penuh dengan falsafah hidup dengan berpedoman pada lingkungan alam sekitar. Dalam pelaksanaan tradisi masyarakat Jawa menjunjung tinggi simbolisme, yang dapat dilihat dari media yang digunakan dalam sebuah perayaan, sesaji yang digunakan pada saat upacara dan menjadi syarat yang harus ada misalnya gunungan (hasil bumi), kepala sapi, ingkung (satu ekor ayam), dan sebagainya. Media seperti sesaji menjadi syarat untuk dapat berinteraksi dengan alam lain dan juga merupakan suatu persembahan kepada Tuhan. Selain sesaji sebagai media, terdapat pula hewan yang disakralkan yaitu Uling. Uling adalah sejenis hewan air tawar besar yang keluar dari goa sumber mata air di Hutan Bambu. Apabila Uling keluar ketika ritual dilakukan, maka dipercaya sebagai simbol bahwa doa-doa akan dikabulkan. Fokus masalah penelitian ini, yaitu mendeskripsikan 1) wujud mitos dalam Tradisi Grebeg Suro, 2) nilai budaya yang terkandung dalam mitos Tradisi Grebeg Suro, 3) fungsi mitos dalam Tradisi Grebeg Suro, dan 4) pemanfaatan mitos dalam Tradisi Grebeg Suro sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, rancangan tradisi lisan dengan pendekatan etnografi. Sumber data adalah informan yang memahami Tradisi Grebeg Suro Desa Sumbermujur. Data penelitian ini berupa hasil wawancara, catatan etnografi. Teknik pengumpulan data, yaitu teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan terjemahan. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan teknik analisis domain, analisis taksonomi, analisis komponen, dan analisis nilai budaya. Hasil penelitian ini: (1) wujud mitos dalam Tradisi Grebeg Suro, wujud mitos berdasarkan isi merupakan cerita awal berdirinya Tradisi Grebeg Suro dan wujud mitos berdasarkan prosesi berupa kepercayaan atau keyakinan pada setiap sesajian dan tindakan prosesi atau serangkaiannya; (2) cerita-cerita dalam Tradisi Grebeg Suro memiliki nilai-nilai budaya yang terkandung didalamnya, misalnya uborampe gunungan yang menjulang ke atas yang memiliki makna bahwa manusia harus selalu tertuju pada Tuhan hal ini berkaitan dengan nilai religiusitas. Menyiapkan gunungan sebelum diadakannya arak-arakan memiliki makna bahwa manusia saling gotong royong, yakni nilai sosial. Gunungan yang digrebeg masyarakat setelah prosesi selesai memiliki maka bahwa manusia mempunyai sikap yang ikhlas yakni nilai kepribadian; (3) mitos dalam Tradisi Grebeg Suro memberikan fungsi-fungsi yang sangat berperan bagi keberlangsungan hidup masyarakat yang mempercayainya baik fungsi sosial maupun fungsi individual. Fungsi tersebut berkaitan dengan berlangsungnya tradisi Grebeg Suro, misalnya generasi muda yang turut andil dalam pengembangan dan pelestarian tradisi; dan (5) hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia di SMA, yakni cerita rakyat (hikayat) sesuai KD yang telah direkomendasikan. Saran dalam penelitian ini, Grebeg Suro pada ritual bersih desa masyarakat Jawa di Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajang masih terbatas pada wujud, makna, pewarisan, dan pemanfaatan, sedangkan di dalamnya terdapat prosesi yang dapat dikaji lebih dalam. Oleh sebab itu, perlu diteliti lebih dalam mengenai mitos dalam tradisi Grebeg Suro pada masyarakat Jawa di Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajang melalui jenis pendekatan yang lain.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Sukatman, M.Pd. Siswanto, S.Pd., M.A.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikanen_US
dc.subjectMitosen_US
dc.subjectGrebeg Suroen_US
dc.subjectKajian Etnografien_US
dc.subjectFolkloren_US
dc.titleMitos dalam Tradisi Grebeg Suro pada Masyarakat Jawa di Desa Sumbermujur Kabupaten Lumajangen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiPendidikan Sastra dan Bahasa Indonesiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Sukatman, M.Pd.en_US
dc.identifier.pembimbing2Siswanto, S.Pd., M.A.en_US
dc.identifier.validatorvalidasi_repo_firli_januari_2024_19en_US
dc.identifier.finalizationTeddyen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BHEA SKRIPSI FIX.pdf
  Until 2028-01-19
2.29 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools