Penerapan Sistem Informasi Geografis dalam Pemetaan Status Hara C-Organik Tanah pada Lahan Tebu (Saccharum officinarum L.) Perkebunan Rakyat Desa Tanggul Kulon Kabupaten Jember

Abstract

Produktivitas tebu di Kecamatan Tanggul pada setiap tahunnya masih belum stabil. Penurunan produktivitas tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor pra panen dan pasca panen. Penambahan bahan organik (pupuk organik) dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi dan mengembalikan kesuburan tanah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kandungan dan sebaran C-organik tanah di lahan perkebunan tebu rakyat Desa Tanggul Kulon Kabupaten Jember dengan menerapkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kandungan dan sebaran C-organik tanah sehingga dapat digunakan untuk menentukan rekomendasi pupuk organik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei lapangan, pengambilan sampel tanah, analisis laboratorium, dan pengolahan data menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan teknik IDW. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 26 sampel tanah terbagi menjadi 3 berdasarkan kadar C-organik tanahnya, yaitu 20 kriteria rendah, 4 kriteria sedang dan 2 kriteria tinggi, sehingga dapat diketahui secara spasial dari hasil pemetaan bahwa sebagian besar nilai C-organik tanah berada pada kategori rendah (1,00-2,00%) dengan luas mencapai 48,24 ha. Rekomendasi berbagai jenis pupuk organik yang dibutuhkan untuk lahan tebu yaitu 7-20 ton residu panen tebu, 10 ton blotong tebu, 20 ton kotoran ternak, atau 2-5 ton arang sekam.