Mise En Scene Tokoh Musa pada Film Animasi Battle of Surabaya dalam Menggambarkan Pesan Patriotisme

Abstract

Film adalah karya seni audio visual yang tercipta dari ide-ide kretif manusia dengan tujuan untuk menyampaikan suatu pesan lewat gambar dan audio. Film kini makin beragam dan memiliki berbagai macam genre. Salah satu genre yang berkembang saat ini dan memiliki banyak peminat yaitu genre animasi. Film animasi merupakan film dua dimensi yang dibuat menggunakan gambar yang bergerak dengan bantuan komputer. Tidak hanya animasi dua dimensi, animasi dengan tiga dimensi juga mulai berkembang. Animasi di Indonesia yang cukup terkenal yaitu Film Battle of Surabaya yang merupakan film animasi pertama yang menceritakan sejarah Indonesia. Penelitian ini menggunakan teori mise en scene yang menjelaskan empat unsur utama mise en scene yaitu setting/latar, make up dan kostum, pencahayaan, serta pemain dan pergerakannya. Kemudian penelitian menggunakan kualitatif untuk memahami aspek mise en scene pada adegan tokoh Musa dalam menggambarkan pesan patriotisme. Metode penelitian ini adalah deskriptif yang berfokus menguraikan keadaan sifat atau hakikat nilai suatu objek pembahasan tertentu. Penelitian ini membahas tentang penggambaran pesan patriotisme pada tokoh Musa yang kemudian dianalisis dari aspek mise en scene. pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi non partisipan yaitu peneliti tidak terjun langsung atau tidak terlibat langsung dalam produksi film Battle of Surabaya. Dapat disimpulkan unsur pada aspek mise en scene yang memiliki banyak pengaruh dalam menyampaikan pesan patriotisme adalah unsur pemain dan pergerakan. Karena unsur tersebut merupakan unsur yang memperkuat akting Musa dalam memberikan pesan patriotisme baik dari segi ekspresi maupun blok pemain. Berdasarkan analisis penelitian, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mise en scene pada tokoh Musa dalam menggambarkan pesan patriotisme dalam bentuk toleransi, percaya diri, pantang menyerah dan rela berkorban dengan menggunakan teori Bordwell dan Thompson.