Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118724
Title: | Asuhan Keperawatan Pasien HIV/AIDS pada Tn.Q dengan Masalah Keperawatan Ansietas di Ruang Kenanga RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023 |
Authors: | AINI, Atiqoh Qurrotul |
Keywords: | HIV/AIDS Ansietas Asuhan Keperawatan |
Issue Date: | 7-Jul-2023 |
Publisher: | Fakultas Keperawatan |
Abstract: | HIV/AIDS masih menjadi penyebab kematian sebagai penyakit menular nomor satu di dunia. HIVAIDS dapat menimbulkan keluhan batuk, ruam kulit, demam, sakit kepala, lemas, serta kecemasan. Kecemasan pada pasien HIV/AIDS disebabkan oleh kekhawatiran akibat kondisi penyakitnya, stigma buruk terhadap orang dengan HIV dan pengalaman diskriminasi, ketidakpastian tentang masa depan serta efek samping dari obat-obatan. Kecemasan ini jika tidak ditangani akan mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dapat memperparah kondisi fisik pasien. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah mengeksplorasi Asuhan Keperawatan Pasien HIV/AIDS pada Tn. Q dengan Masalah Keperawatan Ansietas di Ruang Kenanga RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2023. Metode penulisan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi/pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi pada pasien yang telah memenuhi kriteria partisipan. Hasil pengkajian menunjukkan pasien mengalami masalah keperawatan ansietas ditandai dengan pasien tahu penyakitnya sehingga merasa khawatir akibat penyakit yang diderita saat ini, merasa bingung apa yang harus dilakukan, sulit berkonsentrasi saat diajak berbicara, mengeluh pusing, anoreksia, tampak gelisah, tampak tegang, diaforesis, tremor, dan wajah tampak pucat. Intervensi dan implementasi yang diberikan yaitu dukungan pelaksanaan ibadah dengan 9 intervensi, namun pada pasien hanya 6 tindakan yang dapat di implementasikan. Pada tindakan fasilitasi penggunaan ibadah sebagai sumber koping penulis melakukan pemberian terapi dzikir yaitu dzikir menggunakan kalimat tahlil “Laa ilaaha illallah” yang dilakukan 2 kali sehari. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan implementasi keperawatan dukungan pelaksanaan ibadah selama 3 hari adalah tujuan tercapai sebagian, karena dari 10 kriteria hasil yang ditetapkan pada pasien terdapat 1 kriteria yang belum tercapai yaitu pasien masih berkeringat dingin, namun sudah berkurang dibandingkan sebelumnya. Dari hasil laporan kasus ini diharapkan bagi penulis selanjutnya dapat melakukan intervensi terapi dzikir selama satu minggu dengan frekuensi 2 kali sehari saat pagi dan sore hari. Bagi perawat, terapi dzikir ini dapat dijadikan intervensi tambahan untuk mengatasi kecemasan pada pasien HIV/AIDS. Bagi pasien dan keluarga saat di rumah dapat melanjutkan terapi dzikir untuk menurunkan kecemasan yang dialami. |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118724 |
Appears in Collections: | Diploma Programme - Nursing |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Atiqoh Qurrotul 'Aini 202303101038.pdf Until 2028-11-07 | 5.74 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.