Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118600
Title: | Penggunaan Terapi Tawa dalam Pemenuhan Kualitas Hidup Lansia: Studi Literatur Review |
Authors: | PUTRI, Tri Freanti |
Keywords: | Penggunaan Terapi Tawa Kualitas Hidup Lansia |
Issue Date: | 17-Jul-2023 |
Publisher: | Fakultas Keperawatan |
Abstract: | Kualitas hidup lansia dipengaruhi oleh dua aspek penting, yaitu pendidikan dan kesehatan. Sekitar 24% dari 100 lansia pada tahun 2020 mengalami masalah kesehatan. Penuaan pada lansia menyebabkan penurunan kapasitas cadangan tubuh dan terjadi peningkatan risiko penyakit. Dilain pihak, peningkatan jumlah lansia berdampak pada peningkatan ketergantungan lansia, karena mengalami kemunduran pada kesehatan fisik, ekonomi, sosial, dan psikologi. Kemunduran yang terjadi pada lansia digambarkan melalui empat tahap, seperti kelemahan, keterbatasan fungsional, ketidakmampuan, dan keterhambatan. Keempat tahapan tersebut akan dialami bersamaan dengan proses kemunduran akibat proses penuaan. Terjadinya penurunan kualitas hidup lansia dikarenakan munculnya penyakit degenatif yang dapat menurunkan produktivitas, kondisi fisik yang lemah, dan hubungan dengan orang lain yang buruk. Pemberian terapi komplementer seperti terapi tawa merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup lansia. Pemberian terapi tawa dapat memberikan berbagai manfaat bagi lansia diantaranya adalah mengurangi stress, depresi, kecemasan dan gangguan psikosomatis, memperkuat system kekebalan tubuh, mengindari tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, mengurangi bronchitis dan asma, serta membuat tampak lebih muda. Penelitian ini menggunakan metode literature review dan merupakan jenis penelitian narrative review yakni dengan mengkaji lebih lanjut mengenai penggunaan terapi tawa dalam pemenuhan kualitas hidup lansia. Alat pencarian artikel yang digunakan antara lain PubMed, SpringerLink, ScienceDirect, Google Scholar dan Wiley Online Library. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang didapat melalui hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh peneliti sebelumnya. Seleksi paper dilakukan dalam empat tahap yang berdasarkan pada flowchart dari PRISMA diagram yang terdiri dari identification, screening, eligibility, dan included. Artikel yang telah ditemukan melalui proses pencarian melalui beberapa platform database keilmiahan dengan kata kunci yakni (“laughter therapy”) AND (“quality of life”) AND (“elderly” OR “older adult”) dengan hasil temuan total 1.356.783 artikel penelitian. Artikelartikel tersebut kemudian dilakukan screening tahun publikasi sesuai keputusan peneliti yakni dengan jumlah artikel yang sesuai berjumlah 314.394 artikel. Setelah dilakukan screening ulang menunjukkan jumlah sebanyak 7 artikel yang sesuai dengan topik yang akan ditelaah oleh peneliti. Artikel-artikel tersebut dilakukan eksklusi yang disesuaikan dengan kriteria dari penelitian dan didapatkan 1 artikel yang tereksklusi dikarenakan kurang spesifik terhadap terapi tertawa yang diberikan kepada lansia dengan jumlah 1 artikel, sehingga artikel yang akan dilanjutkan untuk telaah lebih lanjut sesuai dengan pengkriteriaan topik yaitu sejumlah 6 artikel. Lalu, tahapan skrining yang terakhir yakni dengan dilakukan penyeleksian kembali berdasarkan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti dan diperoleh artikel yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi sebanyak 1 artikel dengan kriteria yang tidak sesuai terkait dengan sasaran dalam artikel tersebut bukan lansia saja, namun juga terdapat usia dewasa yakni dengan rentang 40-64 tahun. Hasil akhir artikel temuan yang dilakukan telaah oleh peneliti melalui alur Diagram PRISMA didapatkan 5 artikel penelitian. Kualitas hidup yang dimiliki oleh lansia ini ditunjukkan dengan parameter yang disebut sebagai life expetancy atau ekspetasi hidup yang khususnya dialami oleh lansia. Indonesia pada tahun 2020 menjadi negara dengan sebagian penduduknya lansia yang mengalami peningkatan dengan jumlah menjadi sekitar 26,82 juta yang berkarakteristik lansia. Sekitar 24% dari 100 lansia pada tahun 2020 mengalami masalah kesehatan. Kualitas hidup lansia dengan tingkat sosial ekonomi dan juga pendidikan yang baik berdampak pada kualitas hidup lansia. artikel penelitian yang dipilih oleh peneliti bahwasanya terapi non-farmakologis yang dapat diberikan kepada lansia yaitu salah satunya terapi tertawa, dimana terapi tertawa ini memiliki definisi secara umum yakni upaya seseorang dalam menggerakkan, mengekspresikan dan juga mengungkapkan anggota tubuh dan indera dengan diiringi oleh perasaan yang gembira dan juga perasan rileks. Secara fisiologis, terapi tertawa ini dapat meningkatkan kelancaran dalam aliran pembuluh darah dengan merelaksasikan otot-otot yang tegang dan dapat memberikan dampak yang positif terhadap kesehatan lansia seiring dengan aging process yang dialami. Terapi tawa termasuk ke dalam terapi komplementer atau nonfarmakologis dengan tidak ada kerugian beruapa efek samping ataupun dampak negatif yang dapat dialami oleh seseoarang yang melalukan kegiatan dari terapi tertawa ini. Artikel-artikel yang dipilih oleh peneliti untuk dilakukan telaah lebih lanjut menunjukkan adanya dampak tidak hanya pada faktor psikologis yang dialami oleh lansia yang melakukan kegiatan terapi tawa ini yaitu peningkatan mood dan juga perasaan bahagia dengan melepaskan hormon serotonin dan juga endorfin untuk memberikan efek relaksasi sehingga memberikan dampak positif pada dalam mengurangi gejala depresi dan ansietas yang dapat berpengaruh keberlangsungan hidup di masa tua. |
Description: | Finalisasi unggah file repositori tanggal 3 November 2023_Kurnadi |
URI: | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/118600 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Nursing |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
doc.pdf Until 2028-08-16 | 1.66 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools